RADARCIREBON.ID- Kementerian Perhubungan telah memetakan potensi pergerakan masyarakat pada musim libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2023/2024.
Pemetaan potensi pergerakan masyarakat pada musim libur Nataru 2023/2024 ini sekaligus memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi untuk mengantisipasi melonjaknya pergerakan masyarakat pada puncuk arus mudik maupun arus baliknya.
Dalam rilis terbaru, Kemenhub memprediksi potensi pergerakan masyarakat di masa libur Nataru 2023/2024 mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional.
Baca Juga:Dari Bandung ke Bandara Kertajati Pakai Damri, Jangan Lupa Berlibur di Kota Sejuta WisataPrediksi Susunan Pemain Filipina vs Indonesia, Laga Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jumlah pergerakan masyarakat ini meningkat 143,65% dibandingkan tahun lalu yang prediksinya mencapai 44,17 juta orang.
Dari potensi pergerakan masyarakat tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan sarana dan prasarana transportasi suda siap.
“Kami memastikan sarana dan prasarana transportasi baik moda darat, laut, udara dan kereta api, telah siap melayani lonjakan pergerakan masyarakat dengan selamat, aman dan lancar,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (21/11).
Dijelaskan Budi Karya Sumadi, untuk transportasi jalan, telah disiapkan sebanyak 46.686 unit bus (AKAP, AKDP dan Pariwisata) dan 113 terminal.
Kemudian untuk transportasi penyeberangan, disiapkan sebanyak 206 unit kapal, 11 Lintas Pelabuhan Penyeberangan, 41 dermaga moveable bridge, 3 dermaga ponton, dan 16 dermaga plengsengan.
Selanjutnya, untuk transportasi laut, disiapkan sebanyak 1.345 unit kapal dan 110 Pelabuhan Laut. Untuk transportasi udara, disiapkan sebanyak 444 unit pesawat dan 51 Bandar Udara.
Selanjutnya, untuk transportasi kereta api, disiapkan sebanyak 1.738 unit kereta api serta prasarana 9 Daops dan 4 Divre.
Baca Juga:Dimulai dari Kuningan, Kepala Daerah di Wilayah 3 Cirebon Berakhir Desember 2023Timnas Mulai Latihan di Filipina, Shin Tae-yong: Kesalahan-kesalahan di Irak Jangan Terulang
Masih kata Menhub Budi Karya Sumadi, titik krusial penanganan arus pergerakan masyarakat salah satunya berada di Jalur Trans Jawa.
Ia menyebut, segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik. Misalnya, manajemen rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun non tol, pengendalian pasar tumpah, optimalisasi rest area di jalan tol dan jembatan timbang sebagai tempat istirahat, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut Menhub mengatakan, pergerakan masyarakat di masa libur Nataru lebih tersebar waktunya dibandingkan dengan masa libur Lebaran Idul Fitri, sehingga diharapkan pergerakannya akan lebih terkendali.
“Namun kami tetap mengimbau masyarakat agar merencanakan perjalanannya dengan baik dan menghindari waktu-waktu puncak arus mudik dan balik untuk menghindari kepadatan,” tuturnya.