Bom ini menggunakan kekuatan reaksi fisi awal untuk menggabungkan atom hidrogen di dalam senjata. Reaksi fusi ini memicu lebih banyak lagi neutron, yang menciptakan lebih banyak fisi. Ini kemudian menciptakan lebih banyak fusi, dan begitu seterusnya.
Hasilnya, menurut Union of Concerned Scientists adalah bola api dengan suhu yang menyamai panasnya pusat matahari. Bom termonuklir telah diuji, tetapi tidak pernah digunakan dalam pertempuran.
1. Kematian instan
Tidak perlu dikatakan berada di titik nol ledakan seperti itu berarti kematian instan. Misalnya, senjata nuklir 10 kiloton setara dengan ukuran bom Hiroshima dan Nagasaki, akan segera membunuh sekitar 50% orang dalam radius 3,2 km dari titik nol.
Baca Juga:5 Kejadian yang Paling Mengerikan Apabila Bom Nuklir Jatuh di Indonesia7 Pantai Paling Mematikan di Dunia
Itu jika diledakkan di darat. Sementara sebuah ledakan udara akan memiliki radius ledakan yang lebih luas.
Kematian akan disebabkan oleh kebakaran, paparan radiasi yang intens dan cedera fatal lainnya.
Beberapa dari orang-orang ini akan terluka oleh tekanan dari ledakan, sementara sebagian besar akan terkena cedera dari bangunan yang runtuh atau pecahan peluru yang beterbangan. Kebanyakan bangunan dalam radius 0,8 km dari ledakan akan roboh atau rusak berat.
Menurut situs web pemerintah Amerika, Ready.gov siapa pun yang mendapat peringatan sebelumnya baik dari komunikasi resmi atau dari melihat kilatan ledakan direkomendasikan segera pindah ke ruang bawah tanah atau pusat gedung besar dan tinggal di sana setidaknya selama 24 jam. Ini untuk menghindari kejatuhan radioaktif terburuk.
Akan tetapi akan ada sedikit bantuan bagi para penyintas di dekat area ledakan. Dengan jalan dan rel kereta api hancur, rumah sakit rata, dan dokter, perawat serta responden pertama di zona ledakan tewas atau terluka, akan ada sedikit pilihan untuk membawa pasokan atau orang untuk membantu. Terutama mengingat tingginya tingkat radiasi setelah ledakan.
Orang yang selamat akan membawa debu radioaktif dan perlu didekontaminasi. Kemungkinan besar akan menderita luka bakar termal dari ledakan termal awal.
Kematian juga bisa datang oleh badai api. Tergantung pada medan zona ledakan, kebakaran yang disebabkan oleh ledakan awal dapat bergabung dan menciptakan angin yang memicu sendirinya. Badai api seperti itu terjadi di Hiroshima menelan area seluas 11,4 kilometer persegi.