Peristiwa ini membuka kesadaran Ibrahim bin Adham tentang hakikat rezeki. Ia akhirnya mantab mundur dari jabatan raja, memerdekakan semua budak miliknya, dan mewakafkan segala kekayaannya.
Hikayat ini dapat dijumpai secara jelas dalam kitab Al-Aqthaf ad-Daniyyah fî Idlâhi Mawâ’idh al-Ushfriyah. Ibrahim bin Adham memilih menjalani hidup sederhana sebagai rakyat biasa.
Jalan tasawuf mulai ia tekuni dengan berjalan kaki ke Mekah, tanpa bekal apapun kecuali rasa tawakal yang amat tinggi.
Baca Juga:Bansos PKH Tahap 4 Meluncur di November 2023, PKH Dapat Rp3 Juta dari KemensosPerkiraan Cuaca Jumat 24 November 2023, Wilayah Cirebon Potensi Hujan di Siang dan Malam Hari
Sejak saat itu, olah rohani merupakan kegiatan pokok selama hidupnya. Ternyata, kisah tentang kegagalan Ibrahim bin Adham mencicipi roti ini berbuntut pada perubahan serius keseluruhan hidup mantan raja Balkh itu.
Ibrahim bin Adham akhirnya masyhur sebagai tokoh sufi yang sangat dikagumi. Dalam sumber-sumber Arab dan Persia, seperti Imam Bukhari dan lainnya, ia terkenal sebagai tokoh sugi yang pernah bertemu dengan Nabi Khidzir.
Demikian informasi terkait hikayat dari seorang sufi masyhur dari negeri Iran yang hanya dengan sepotong roti bisa membuat seseorang berubah menuju jalan ketuhanan. (*)