Pinjaman online juga sangat dimitati di masyarakat selain prakatis dan mudah memungkinkan pemohon mengajukan permohonan pinjaman, mengunggah dokumen, dan menerima dana dalam waktu yang singkat.
Hanya bermodal KTP dan nomor telepon sudah dapat ansuran pinjaman. Tentunya mendapatkan pinjaman uang banyak dengan cara yang mudah sangat menguntungkan bukan namun pinjaman online ini tidak semulus apa yang kita bayangkan.
Pinjeman online illegal yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keungan (OJK). Selain bunganya yang cukup besar, tagihannya pun sangat mengikat. Biaya administrasi yang besar juga tidak memiliki perlindungan OJK.
Baca Juga:Master TKC Raih Medali Emas di Bekasi OpenSDN 1 Pangkalan Gelar Hari Guru Nasional 2023, Ada Atraksi Kuda Lumping
Pihak pinjaman online tidak segan untuk memakai data kita untuk disebarluaskan dan disalahgunakan, seperti nomor telepon kita disalahgunakan untuk menelpon orang terdekat, polisi, pemadam bahkan sampai bala bantuan tidak sampai situ pihak pinjaman online akan mendatangkan penagih hutang yang disebut debt collector untuk mendatangi rumah kita untuk menagih hutang dan beresiko untuk menganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa alasan mengapa pinjaman online sangat diminati di masyarakat bisa karena latar belakang penghasilan sudah menengah ke bawah, menutupi utang yang lain, berbagai kebutuhan yang sekiranya mendesak, tekanan ekonomi, untuk membiyai anak anak sekolah, gaya konsumtif dan berbagai alasan lainnya. Tentunya dengan mengandalkan pinjaman online juga tidak semudah yang terdengarkan bahkan bisa sangat merugikan masyarakat.
Pinjaman online banyak memakan korban, salah satu korbanya adalah mahasiswa. Sebanyak ratusan mahasiswa disalah satu universitas terjerat pinjaman online.
Mengapa demikian? Alasan pertama adalah untuk membayar uang semester, segala kebutuhan sehari-hari terutama untuk mahasiswa yang merantau tak jarang juga hanyak untuk memenuhi kebutuhan hidup yang hedonis semata. Tagihannya pun juga bermacam macam ada yang 2 juta bahkan ada yang 900 juta.
Ada banyak faktor yang menyebabkan muda-mudi Indonesia terjebak dalam utang. Perilaku konsumtif menjadi alasasan yang kuat mengapa anak-anak muda terjerat pinjaman online, mereka rela berhutang banyak untuk memenuhi hasrat hidup yang tidak akan ada habisnya. Dikarenakan zaman sudah semakin maju dan tidak sulit memperoleh uang melalui pinjaman online.