RADARCIREBON.ID – Sebagai negara kepulauam terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejarah panjang maritim yang kuat. Salah satunya ditunjukkan dengan kapal pinisi.
Perlu diingat, kapal pinisi merupakan kapal kebanggaan suku Bugis, Sulawesi Selatan yang telah ada sejak abad ke-14 digunakan berlayar menjelajahi dunia.
Kapal laut dengan nama kapal pinisi ini merupakan legenda maritim Indonesia yang menjadi bukti gagahnya pelaut Nusantara.
Baca Juga:5 Makanan Tinggi Asam Folat yang Cocok Untuk Cegah Stunting6 Gerakan Olahraga Sambil Duduk yang Cocok untuk Kaum Mager
Terbaru, layanan mesin pencarian seperti Google menggunakan kapal pinisi ini sebagai tampilan google doodle-nya pada Kamis (7/12).
5 Fakta Unik Kapal Pinisi, Legenda Maritim Indonesia yang Tampil Jadi Google Doodle
Menariknya, dari segi struktur pembuatan kapal, model kapal kebanggan Indonesia ini dibuat dengan badan kapal terlebih dahulu.
Selain itu, kapal pinisi juga tidak menggunakan lem perekat atau paku sebagai penghubung dan perekat antara kayu satu dan kayu lainnya.
Tak berhenti di situ, masih banyak lagi keunikan lainnya. Berikut ini lima fakta unik kapal pinisi:
1. Warisan Suku Bugis
Sebagaimana diketahui, suku Bugis dan suku Makassar merupakan salah satu suku yang dikenal sebagai pelaut asli Nusantara yang sangat tangguh.
Hal tersebut ditandai dengan pembuatan kapal pinisi yang dilakukan pertama kali oleh kedua suku tersebut pada abad ke-14.
Adapun riwayat pembuatan kapal pinisi ini terekam dalam catatan Kitab La Galigo, sebuah kitab terkenal dari Makassar.
Baca Juga:Sukses Gelar Piala Dunia U-17, Indonesia Langsung Bidding Piala Dunia U-20 Bersama Singapura8 Tanda Kucing Betina Birahi Berat, Ternyata Begini Tingkah Capernya!
Menurut naskah kuno Lontarak I Babad La Lagaligo, kapal pinisi dibuat oleh masyarakat di sekitar perairan Desa Ara, Tanah Lemo dan Bira.
Pembuatan kapal dilakukan sebagai usaha perakitan kembali sebuah kapal milik putera mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading, yang terbelah akibat dihantam gelombang.
2. Ritual Pembuatan Kapal
Menariknya, pembuatan kapal pinisi tidak hanya dilakukan begitu saja dengan menyusun struktur bangunan kapal. Akan tetapi, dalam prosesnya pembuatan kapal satu ini diiringi oleh serangkaian ritual dan prosesi yang tidak sedikit memakan waktu.
Pengumpulan bahan baku utama seperti kayu harus dilakukan pada tanggal 5 dan 7 setiap bulannya. Hal itu diyakini sebagai simbol kemudahan rezeki.
Tak hanya itu, sebelum pohon yang akan diambil kayunya itu ditebang, pohon tersebut dibacakan doa terlebih dahulu.