Apalagi, tambah Jimus, DPRD sebagai lembaga yang memiliki tugas fungsinya, di antaranya menyerap aspirasi masyarakat, mestinya itu dilakukan terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi.
Seperti diberitakan, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi meminta Sekwan Asep Pamungkas tak membocorkan 1 nama calon Pj Bupati Cirebon ke media. Hanya dua nama yang disampaikan, yakni Sekda Hilmy Rivai dan Guru Besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon Sugianto.
Kepada Radar Cirebon, Asep mengatakan usulan tiga nama calon Pj Bupati Cirebon sudah dikirimkan ke Kemendagri sejak Rabu (6/12.
Baca Juga:Inilah Profil Iip Hidajat, Pj Bupati KuninganKabupaten Kuningan Kini Dipimpin Iip Hidajat, Dilantik di Bandung
Nama yang diusulkan tak berubah, yakni Sekda Kabupaten Cirebon Dr Hilmy Rivai MA dan Guru Besar IAIN Prof Dr Sugianto SH MH.
Namun untuk satu nama lainnya, kata Asep Pamungkas, itu bersifat rahasia.
Dia mengaku satu nama dirahasiakan atas perintah langsung Ketua DPRD.
“Mohon maaf, saya diperintahkan ketua dewan untuk tidak membocorkan satu nama lainnya. Saya hanya bisa pastikan ada Hilmy Rivai dan Prof Sugianto. Ketua berpesan, kalau media ingin tahu silahkan hubungi langsung ketua dewan,” kata Asep.
Ia mengaku tidak tahu pasti apa alasan Ketua DPRD enggan memunculkan satu nama calon Pj Bupati ke publik.
“Saya tidak paham ya. Yang pasti tiga nama sudah dikirimkan ke Kemendagri. Dan saya pun harus menjaga amanat dari ketua dewan,” tandas Asep kepada Radar Cirebon.
Sayangnya, pada Rabu (6/12), Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi sulit dikonfirmasi, baik telepon maupun via WhatsApp. Tak hanya itu, di ruang kerjanya pun kosong.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Drs H Subhan mengatakan pihaknya tidak mengetahui siapa nama ketiga yang muncul selain Hilmy dan Sugianto. Ia pun kecewa dengan ketua DPRD.
Baca Juga:Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal DuniaFIFA Puji Indonesia Sukses Gelar Piala Dunia U17
Kata Subhan, harusnya pembahasan sampai pengajuan nama Pj Bupati melibatkan unsur pimpinan. Dia heran karena dua nama yang diusulkan sebelumnya seperti Hilmy dan Sugianto dibahas bersama unsur pimpinan lainnya, sementara 1 nama lainnya justru ditutup rapat-rapat.
“Awalnya kami sepakat, dewan harus mengajukan nama-nama Pj Bupati. Lalu sepakat muncul nama sekda dan guru besar. Nah karena unsur pimpinan inginnya tiga nama, jadi kami sepakat mencari satu nama lagi,” kata Subhan.