Pada tahun 1580, upaya lain untuk mengeringkan danau dilakukan oleh pengusaha bisnis Antonio de Sepúlveda. Sekali lagi, berbagai keping emas ditemukan di sepanjang tepiannya, tetapi harta di kedalaman danau tetap tersembunyi.
Upaya pencarian-pencarian lainnya juga telah dilakukan di Danau Guatavita, dengan perkiraan bahwa danau tersebut dapat berisi emas hingga senilai 300 juta dolar AS, namun tidak berhasil menemukan harta karun tersebut. Semua pencarian terhenti ketika pemerintah Kolombia menyatakan danau itu sebagai kawasan lindung pada tahun 1965.
4. Kota Z yang Hilang
Legenda terkait kota emas yang hilang semacam El Dorado juga telah ada –meski dengan nama berbeda– sejak orang-orang Eropa pertama kali tiba di Dunia Baru.
Baca Juga:5 Toko Buku Terbaik di Cirebon8 Jajanan khas Kota Cirebon
Penakluk Spanyol, Francisco de Orellana, adalah orang pertama yang menjelajah di sepanjang Rio Negro untuk mencari kota dalam legenda tersebut.
Pada tahun 1906, Royal Geographical Society, sebuah organisasi Inggris yang mensponsori ekspedisi ilmiah, mengundang penjelajah Percy Fawcett untuk melakukan survei di bagian perbatasan antara Brasil dan Bolivia.
Ia menghabiskan 18 bulan di daerah Mato Grosso dan selama berbagai ekspedisinya itulah Fawcett menjadi terobsesi dengan gagasan tentang peradaban yang hilang di daerah ini.
Pada 1920, Fawcett menemukan sebuah dokumen di Perpustakaan Nasional Rio De Janeiro yang disebut Manuskrip 512. Itu ditulis oleh seorang penjelajah Portugis pada 1753, yang mengklaim telah menemukan kota bertembok jauh di wilayah Mato Grosso di hutan hujan Amazon.
Naskah itu menggambarkan kota perak yang hilang dengan bangunan bertingkat, lengkungan batu yang menjulang tinggi, jalan-jalan lebar yang mengarah ke danau tempat penjelajah telah melihat dua orang Indian kulit putih di dalam sampan. Fawcett menyebut ini sebagai Kota Z yang Hilang.
Pada tahun 1921, Fawcett memulai ekspedisinya yang pertama dari sekian banyak ekspedisi untuk menemukan Kota Z yang Hilang.
Namun ia dan timnya sering kali terhalang oleh kesulitan di hutan, hewan berbahaya, dan penyakit yang merajalela.
Baca Juga:5 Rekomendasi Toko Kue Terbaik di Kota Cirebon5 Jajanan Khas Cirebon yang Bisa Bikin Kamu Bernostalgia
Pada tahun 1925, pada usia 58, Fawcett menuju ke hutan Brasil untuk kembali mencari Kota “Z” yang hilang tersebut.