– Objektivitas, pemimpin di harapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
– Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
– Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional
– Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
– Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
– Rasa Kohesi yang tinggi, : Senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
Baca Juga:Filosofi Semut Bagi Kehidupan Manusia Yang Harus Kalian PahamiManfaat Kacang Merah Untuk Kesehatan Bayi Yang Akan Banyak Nutrisi
– Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
– Keteladanan seseorang yang dinilai pantas di jadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
– Menjadi Pendengar yang Baik.
Dari pembahasan kriteria pemimpin yang baik seperti yang diuraikan diatas, kita harus tahu dengan jelas menggambarkan bahwa kriteria pemimpin yang baik lebih fokus kepada kemampuan dan karakter yang di miliki. Sedangkan untuk ciri-ciri fisik seperti rambut putih, kulit berkerut atau ciri fisik lainnya sama sekali tidak menjadi pertimbangan yang spesifik.