Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pada proses assessment Sustainalytics, setidaknya terdapat 11 aspek yang menjadi penilaian.
Aspek E (environmental) menilai performa emisi dan limbah, karbon, serta biodiversity.
Sedangkan aspek S (social) terkait sumber daya manusi, kesehatan dan keselamatan kerja, serta hubungan dengan komunitas sekitar.
Baca Juga:Perkiraan Cuaca Kamis 14 Desember 2023, Wilayah Cirebon Potensi Cerah Berawan dan Ada Hujan RinganSeleksi Petugas Haji 2024 Dibuka Kemenag, Simak Syarat dan Cara Daftarnya Serta Rincian Tugasnya Disini
Aspek G (governance) menilai terkait tata kelola, penyuapan dan korupsi, serta etika bisnis.
Fajar menyebut, Pertamina mampu mendemonstrasikan implementasi yang baik dan sesuai standar internasional pada parameter penilaian.
“Selain itu, naiknya skor ESG ini mencerminkan bahwa implementasi ESG Pertamina meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” jelas Fadjar.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 atau lebih cepat dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Demikian informasi terkait capaian PT. Pertamina yang berhasil menduduki peringkat pertama di Dunia dalam risiko ESG. (*)