Lebih jauh, tugas pembuatan proyek berbasis AI dan IoT diberikan kepada pada XLFL awardee sebagai bentuk respon dari masifnya kemajuan teknologi.
XL Axiata berharap program ini dapat membentuk kemampuan awardee untuk mensistematisasi penyelesaian masalah yang umumnya dimiliki manusia ke dalam bentuk model yang bisa diimplementasikan oleh komputer yang menerapkan pengambilan keputusan berbasis data tanpa intervensi manusia, jelas Dian lebih jauh.
Mahasiswa XLFL Ciptakan Solusi Digital
Dalam rangkaian 10 tahun XL Future Leaders berkiprah di Indonesia, terdapat total 16 proyek berbasis IoT yang dikembangkan oleh para awardee angkatan ke-10, sekaligus menjadi syarat kelulusannya.
Baca Juga:Belimbing Wuluh Cara Alami Atasi Jerawat, Begini CaranyaSerum Anti Jerawat SKINTIFIC 2% Asam Salisilat Atasi Jerawat dengan Tepat
Ada Hydrophonix yang mengangkat teknologi untuk memonitor kondisi temperatur, level PH, hingga sinar matahari yang dilengkapi dengan otomasi pemberian nutrisi. Kemudian ada X-Maggot yang dapat membantu para petani black soldier fly untuk mengontrol kondisi maggot.
Tak ketinggalan juga, ada Temptrax yang menjadi solusi dari temperatur komoditas yang diantar menggunakan supply cold chain.
Karya tersebut merupakan ide yang diproduksi dan dikembangkan oleh para-awardee XLFL berdasarkan riset pasar yang mereka lakukan selama beberapa bulan.
Selama proses pengembangan proyek, setiap kelompok akan mendapatkan pendampingan dari Lab IoT milik XL Axiata, yaitu XCamp melalui program AI Maker Development Program. Pendampingan yang diberikan berupa pengenalan IoT dan AI, business model development, hingga pembangunan prototype produk.
Belasan proyek tersebut berfokus untuk menjawab kebutuhan digitalisasi pada 6 sektor, yaitu agrikultur, smart city, manufaktur, pertanian dan perikanan, utilitas dan energi, serta kesehatan.
Adanya penetrasi digitalisasi yang belum maksimal di sektor tersebut membuat peluang penciptaan produk otomasi semakin terbuka untuk memudahkan proses kerja dan potensi bisnis yang besar. Selain itu, keenam sektor tersebut juga memiliki peluang besar dan kemampuan penyerapan yang tinggi untuk beradaptasi dengan teknologi AI dan IoT.
Penilaian dari para juri akan menghasilkan lima project terbaik dari 5 kategori, yaitu Most Profitable, Most Innovation Collaboration, Most Outstanding, Most Nice Try, dan Most Fast Track.
Baca Juga:Inilah 6 Manfaat Lidah Buaya untuk Kecantikan Kulit WajahDaun Sirih Ampuh Menghilangkan Jerawat
Selain itu, seluruh produk IoT buatan mahasiswa tersebut dinilai berdasarkan tingkat inovasi dan tingkat profitabilitas. Para pemenang dengan inovasi terbaik mendapatkan hadiah dalam bentuk dana.