3. Permasalahan Penglihatan
Para astronot yang melakukan misi ke luar angkasa dan kembali ke bumi biasanya akan mengeluhkan masalah pada penglihatannya.
Survei yang dilakukan NASA pada 300 astronot menunjukkan bahwa sekitar 48% astronot mengalami masalah penglihatan berupa rabun dekat dan rabun jauh.
Sedangkan masalah penglihatan tersebut hanya bisa ditangani jika dialami oleh para astronot yang menjalani misi luar angkasa dalam waktu singkat.
Baca Juga:5 Orang dengan Nama Terpanjang di Dunia Bahkan Namanya Ada yang Sampai Memiliki 1.019 Huruf5 Sikap agar Anda Tidak Sedih dengan Keinginan Anda yang Mungkin Belum Tercapai di Tahun Ini
Kondisi ini berkaitan dengan perpindahan cairan tubuh ke arah kepala selama periode waktu yang cukup lama.
Hal ini membuat aliran cairan tulang belakang di sekitar saraf optik menjadi abnormal dan menekan pembuluh darah di belakang mata.
4. Gangguan Psikologis
Menjadi seorang astronot rawan juga mengalami gangguan psikologis, seperti halusinasi.
Pada sebuah misi luar angkasa pada 1976, astronot dalam misi Soyuz-21 dari Rusia harus kembali ke bumi lebih awal karena para astronot melaporkan ada bau tajam yang tercium dari stasiun luar angkasa Salyut-5.
Kekhawatiran ini berkaitan dengan kemungkinan tentang adanya kebocoran cairan, namun setelah diperiksa oleh kru pengganti tak ada bau atau masalah teknis apapun yang ditemukan.
Halusinasi ini bisa disebabkan karena berbagai faktor, seperti efek tekanan kerja, kondisi lingkungan yang tak biasa, hingga perasaan kesepian selama berada jauh dari interaksi umumnya.
5. Risiko Penyakit Kardiovaskuler
Perjalanan ke luar angkasa memiliki efek yang tak biasa pada fungsi atau kinerja organ tubuh manusia.
Baca Juga:5 Manfaat dan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Anda saat Menggunakan Clay Mask7 Sikap untuk Memperkuat Mentalmu agar Tidak Diremehkan Oleh Orang Lain Lagi
Segera setelah lepas landas dalam pesawat ulang alik, darah para astronot akan mengalir dari kaki ke kepala.
Hal ini akan menimbulkan tubuh bereaksi dengan mengurangi jumlah darah dalam tubuh manusia.
Ketika para astronot kembali dari gravitasi nol ke gravitasi normal di bumi, jumlah darah yang berkurang ini akan memicu tekanan darah rendah.
Inilah yang kadang memengaruhi keterampilan motorik dan membuat mereka enggak bisa berjalan seperti biasa dan sering pingsan.
Para astronot biasanya akan rentan terkena penyakit kardiovaskular seperti masalah pembuluh arteri, serangan jantung, hingga stroke.
6. Perubahan Kondisi Otak
Sebuah penelitian dilakukan pada otak dari 34 astronot sebelum dan sesudah mereka menjalankan misi luar angkasa.