RADARCIREBON.ID – Sukses merangkai pemikiran ilmiah dalam Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin (KMBAAAL) 2023, dua dosen dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi pencerah dalam arena intelektual tersebut.
Acara yang pertama kali digelar di Bandung ini diselenggarakan oleh Balitbang Diklat Kemenag dengan kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), berlangsung selama tiga hari, dari 20 hingga 22 Desember 2023.
Dengan mengusung tema “Religion for Humanity,” KMBAAAL menjadi ajang berkumpulnya pemikir-pemikir agama, akademisi, dan praktisi kemanusiaan dari seluruh dunia.
Baca Juga:Dosen BSA IAIN Syekh Nurjati Menjadi Pembicara Peringatan Hari Bahasa Arab Sedunia 2023 di Universitas Isra, YordaniaJaringan XL Axiata Siap Hadapi Lonjakan Trafik di Hari Libur Natal dan Tahun Baru 2024
Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki, membuka acara ini dengan harapan agar pemikiran yang muncul dapat membawa dampak positif dalam mencapai moderasi beragama yang inklusif.
Dalam kategori kontribusi dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dua dosen terkemuka, Erfan Gazali dan Aulia Sholichah, tampil sebagai pembicara yang memberikan sumbangsih pemikiran terkait moderasi beragama.
Erfan Gazali, dalam presentasinya yang berjudul ‘Wasatiyyah Values in the Eighteenth Century Cirebon People’s Way of Life: An Analysis from Historical, Cultural, and Islamic Lights’, menjelajahi nilai-nilai Wasatiyyah dalam kehidupan masyarakat Cirebon pada abad ke-18.
Kerjasama erat dengan dosen Sejarah Peradaban Islam, Hasbiyallah, melahirkan pemahaman yang mendalam dari segi sejarah, budaya, dan perspektif Islam.
Di sisi lain, Aulia Sholichah Iman Nurchotimah, membawakan makalah berjudul ‘Students’ Perspectives on The Concept of Religious Moderation As An Embodiment of Citizen Nationalism (A Case Study of Universitas Jambi And IAIN Syekh Nurjati Cirebon)’.
Dalam kerjasama dengan Alif Aditya Candra, dosen dari Universitas Jambi, mereka mengeksplorasi perspektif mahasiswa terkait konsep moderasi beragama sebagai perwujudan nasionalisme warga negara.
Prestasi keduanya sebagai pembicara dalam KMBAAAL 2023 tidak hanya hasil dari keberanian berbicara di panggung internasional, melainkan melalui penjaringan abstraksi yang ketat dari seluruh Indonesia yang diadakan oleh penyelenggara kegiatan, Balitbang Diklat Kementerian Agama.
Baca Juga:Universitas Muhammadiyah Cirebon Sukses Menjadi Fasilitator Kampung Berseri Astra untuk Desa Gunung ManikMantan Bupati Kuningan Jadi Nama Kesatrian Brimob. Inilah Sosoknya
Dalam proses seleksi ini, terdapat 688 abstraksi artikel dari seluruh Indonesia, dan hanya 60 judul makalah yang diterima.
Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama, Prof, Dr. Suyitno, menyoroti tingginya tingkat persaingan dan kualitas makalah yang masuk dalam seleksi.