RADARCIREBON.ID – Rasa malas dan tidak terinspirasi bisa saja tiba-tiba muncul kapan saja yang hinggap pada diri kita. Untuk terus melakukan aktifitas agar semangat bekerja itu tidaklah mudah karena seringnya setelah semangat, Anda akan kehilangan semangat itu tanpa alasan yang jelas. Jika Anda kesulitan memotivasi diri sendiri, artikel ini akan membantu Anda karena akan membahas tentang cara memotivasi diri agar bekerja lebih keras.
Stres karena beban pekerjaan atau konflik dengan rekan kerja bisa membuat Anda kurang termotivasi. Cobalah luangkan waktu untuk diri sendiri, di mana Anda tidak sekadar merilekskan tubuh dan pikiran, tapi juga melakukan introspeksi diri. Ini merupakan waktu di mana Anda bisa berpikir tenang dan melihat suatu masalah dengan kepala dingin.
Menurut informasi yang didapat melalui Live Science, para peneliti telah melakukan pemindaian dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk meneliti motivasi dan rasa malas. Hasil scan menunjukkan bahwa ketika orang memutuskan untuk melakukan sesuatu, korteks pra-motor pada otaknya cenderung menyala sesaat sebelum titik lain di otak yang mengendalikan gerakan menjadi aktif.
Baca Juga:Mengungkap Manfaat kegunaan Tanaman Putri Malu Yang Tidak Semua Orang TahuInilah Hewan Pembawa Sial Yang Dilarang Di Pelihara Yang Harus Kamu Tahu
bahwa tingkat dopamin di otak juga dapat berdampak pada motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Tingkat dopamin akan memberikan dampak yang berbeda di berbagai area otak. Peneliti menemukan bahwa para pekerja keras memiliki dopamin paling banyak di dua area otak.
Penyebab rasa malas belajar muncul
Berikut adalah beberapa penyebab umum dari munculnya rasa malas belajar:
- Kurangnya Minat : Ketika seseorang tidak tertarik pada materi atau topik yang di pelajari misal dunia kerja yang menyuruh otak untuk mengetahui semua tentang cara kerja mesin dan lain-lain, cenderung merasa malas untuk belajar. Minat yang rendah dapat mengurangi motivasi intrinsik untuk belajar.
- Kurangnya Tujuan yang Jelas : Jika seseorang tidak memiliki tujuan yang jelas dalam bekerja, misalnya tidak memiliki visi jangka panjang tentang manfaatnya, mungkin merasa kehilangan arah dan kurang termotivasi.
- Kurangnya Dukungan atau Dorongan: Lingkungan sosial yang tidak mendukung, termasuk kurangnya dorongan dari orangtua, guru, atau teman sebaya, dapat mengurangi motivasi.
- Tekanan atau Stres : Beban akademis yang berat, persaingan tinggi, atau tenggat waktu yang ketat dapat menyebabkan stres yang berlebihan dan mengurangi semangat untuk bekerja dan melakukan kegiatan apapun.
- Keterampilan Belajar yang Kurang : Kurangnya keterampilan belajar yang efektif, seperti mencatat, mengatur waktu, atau memahami strategi belajar yang tepat, dapat membuat belajar terasa sulit dan memicu rasa malas.
- Gangguan dari Gadget dan Media Sosial : Penggunaan berlebihan gadget dan media sosial dapat mengganggu fokus dan menyebabkan seseorang malas untuk bersemangat.