RADARCIREBON.ID – Burung gereja atau juga dikenal dengan nama burung pingai merupakan salah satu jenis burung pipit kecil. Nama latinnya adalah Passer domesticus dan termasuk ke dalam keluarga Passeridae. satu burung liar yang hidupnya dekat dengan manusia dan sering membuat sarang di gedung atau di rumah orang adalah Burung Gereja. Sebab itu burung yang masuk golongan jenis species burung pipit (keluarga Passeridae) ini sibebut Burung Gereja.
Di Indonesia, jenis burung Gereja pada umumnya berjenis spesies Passer Montanus. Ukurannya kecil, kurang lebih hanya 12-15 cm dengan warna bulu dominan cokelat. Dalam bahasa inggris burung yang gemar makan biji-bijian ini dikenal dengan sebutan Pinggai atau Sparrow.
Burung gereja juga di kenal karena kemampuan adaptasi mereka terhadap lingkungan perkotaan. Hal ini juga menjadi salah satu alasan utama mengapa burung gereja sangat sering kita jumpai di berbagai tempat.
Baca Juga:Cara Menjaga Tubuh Agar Tetap Sehat Dan Bugar Di Masa Penghujan Seperti SekarangInilah Maksud Dari Jurgen Klopp Mengatakan Kehabisan Bensin Saat Mau Pamit Dari Liverpool
Burung gereja dikenal karena tekstur dagingnya yang lezat dan rasanya yang khas. Ortolan biasanya diburu dengan cara yang kontroversial, yaitu dengan menangkap burung-burung itu hidup-hidup dan memberikan makanan yang berlimpah agar mereka menjadi gemuk sebelum di masak. Meskipun kontroversial, tradisi ini masih berlangsung di beberapa daerah di Prancis.
Burung gereja yang juga di kenal dengan memiliki ciri khas pada bagian kepala dan lehernya yang berwarna abu-abu kebiruan. Sedangkan pada bagian perut dan ekornya berwarna kuning kehijauan. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, dengan panjang mencapai 27 cm dan berat antara 60-70 gram.
Burung gereja memiliki suara yang cukup khas dan melengking, sehingga sering dijadikan sebagai burung peliharaan atau bahkan diikutsertakan dalam kontes burung. Burung ini memiliki kemampuan untuk menirukan suara-suara burung lain atau suara-suara lain yang sering terdengar di sekitarnya.
Intensitas kicau yang meningkat tersebut di lakukan penjantan agar burung betina tertarik. Dalam satu hari, seekor burung betina dapat kawin dengan beberapa pejantan.
Kemampuan bertelurnya sekitar 5-6 butir. Telur-telur tersebut akan dierami oleh pejantan dan betina secara bersama-sama. Proses pengeraman dilakukan dalam kurun waktu 2 minggu. Anakan burung gereja kemudian akan diurus selama 15-20 hari oleh induknya sebelum dapat mencari makan sendiri.