Menurut data yang ada, pada tahun 2023 bantuan beras 10 Kg ini diberikan sebanyak 2 tahap, yaitu tahap pertama untuk periode Maret-Mei 2023 dan tahap kedua pada September-Desember 2023.
Sementar di tahun 2024 ini, penyaluran tahap pertama telah dimulai. Yang mana penyaluran ini akan menyasar penerima yang mencapai angka 22.004.077 KPM.
Pemberian bantuan pangan ini diklaim efektif mampu mengendalikan inflasi nasional dan laju kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Juga:ISTIMEWA, Ilmuan China dan Amerika Berhasil Tentukan Waktu Kepunahan Massal 200 Juta Tahun LaluALHAMDULILLAH, SP2D BLT Mitigasi Risiko Pangan Sudah Terbit, Rp600 Ribu Segera Cair ke 18,8 Juta KPM Sebelum Pemilu 2024
Lebih lanjut Arief menerangkan, jika program bantuan pangan ini merupakan salah satu pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sesuai amanat Peraturan Presiden No 125/2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
“Pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras tujuannya untuk membantu saudara-saudara kita yang di terbawah. Penyaluran ini sekaligus menjaga tingkat inflasi volatile karena beras berkontribusi lebih dari 0,5% terhadap inflasi nasional saat ini. Jadi bantuan pangan beras ini adalah salah satu intervensi pemerintah dalam meredam inflasi,” terangnya.
Menyinggung tentang data penerima bantuan beras, dirinya mengatakan, harus selalu ada pemutakhiran yang memang akan terus dilakukan.
“Untuk data KPM pasti akan selalu ada pemutakhiran. Kalau datanya tidak di-update malah salah dong. Sama seperti stok beras, itu berubah naik dan turun,” jelas Arief.
Seperti diketahui bersama, penyaluran bantuan beras 10 Kg ini belum sepenuhnya tersalurkan kepada sekitar 22 juta KPM. Pasalnya masih ada verifikasi data penerima manfaat yang belum 100% dilakukan.
Demikian informasi terkait dihentikannya sementara bansos beras 10 kilogram yang target penyalurannya kepada 22 juta KPM. (*)