RADARCIREBON.ID – Bentar lagi kita akan merayakan hari raya Imlek merupakan salah satu momen yang paling di nanti-nantikan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Selain menjadi ajang berkumpul bersama keluarga dan kerabat, Imlek juga di penuhi dengan berbagai tradisi dan kegiatan yang penuh makna.
Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah pemberian angpao, tetapi sebenarnya masih banyak lagi tradisi-tradisi yang menyenangkan dan memiliki makna mendalam yang dilakukan selama perayaan Imlek.
Tahun baru Imlek adalah perayaan keagamaan Khonghucu (Ru Jiao) sudah dirayakan sejak kurang lebih 4000-an hingga 5000 tahun yang lalu. Melintasi ribuan jaman dan lintas batas belahan dunia.
Baca Juga:Berbagai Manfaat Air Hangat Untuk Tubuh Yang Harus Kamu KetahuiCara Menghilangkan Pilek Dalam 5 Menit Dengan Ampuh Pada Musim Hujan Sekarang
Di Nusantara, jejak kedatangan masyarakat Tionghoa sudah ratusan tahun. Perayaan tahun baru Imlek sudah dirayakan sejak lama.
Di Sulawesi Utara, khususnya kota Manado perayaan tahun baru Imlek sudah di rayakan sejak ratusan tahun lalu. Dalam beberapa artikel saya, berdasarkan literatur dan berbagai artefak dalam perpustakaan pribadi di rumah “Wale Papendangan Library” sejak tahun 1655, orang-orang Tionghoa sudah ada di Manado. Ada yang di datangkan oleh VOC sebagai tukang dan petani.
yang terpenting bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan ini menandai awal tahun baru dalam penanggalan Tionghoa, yang didasarkan pada siklus bulan. Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari, dan dirayakan selama dua minggu.
kwbiasaan Diharapkan dengan melakukan tradisi-tradisi Imlek, keluarga akan diberkahi keberuntungan dan kemakmuran selama satu tahun ke depan. Namun, tradisi-tradisi Imlek tidak sebatas apa yang harus di lakukan, tetapi ada juga yang tidak boleh di lakukan saat Imlek.
Kebiasaan Hari Raya Imlek Yang Sering di lakukan :
1. Menonton Barongsai
pasti pernah melihat Barongsai atau Barongsai baik secara langsung maupun di film bukan? Tarian tradisional ini menggunakan kostum mencolok menyerupai singa – dengan warna mencolok seperti merah atau kuning yang dianggap memberikan kemakmuran dan keberuntungan.
Dalam tarian ini, para penari (biasanya ada dua penari untuk setiap Barongsai ) melompat dengan lincah sambil menggerakkan badan dan kepala agar kostum Barongsai terlihat “hidup”. Barongsai ini juga sering terlihat menari untuk mengusir “naga” – yang dikenal dengan nama Nian yang dianggap sebagai simbol “roh jahat”.