Nabi Muhammad SAW di samping memerintahkan ummatnya agar berobat dengan bekam, juga memberikan petunjuk tentang titik-titik yang sangat baik untuk dibekam.
Meskipun Nabi bukan tabib, tapi semua perbuatannya berdasarkan petunjuk dari Allah SWT.
Di Indonesia sendiri terapi bekam mulai berkembang pesat dari tahun 90-an.
Baca Juga:Mengenal Kode SAE Pada Oli Kendaraan, Perhatikan Kemasannya Saat Anda Membeli Oli Agar Tidak Salah!5 Langkah Pemakaian Bedak Kelly Agar Awet Seharian Serta Bikin Kulit Wajah Jadi Putih Alami
Bekam ini dibawa oleh para mahasiswa / pekerja Indonesia yang lulusan belajar di Malaysia, India atau Timur Tengah.
Semakin berkembangnya teknologi, maka bekam semakin sempurna sehingga terapi bekam semakin praktis dan mudah dipraktekkan oleh semua orang.
Hal ini tentunya memalui palatihan sebelumnya atau mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi.
Manfaat bekam ini cukup bagus mengingat dalam tubuh manusia sangat banyak toksin-toksin atau racun.
Baik yang didapatkan dari makanan yang kita makan atau berasal dari sumber lainnya.
Diantaranya zat pewarna, pengawet makanan, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisidan sayuran dan buah.
Atau bisa juga diakibatkan dari pencemaran udara, polusi kendaraan bermotor atau polusi udara lainnya.
Baca Juga:8 Tanda Aki Kendaraan Perlu di Ganti Serta Tips Memilih Aki yang Tepat6 Tips Mengatasi Mesin Sepeda Motor Setelah Terkena Banjir agar Tidak Rusak
Toksin atau racun-racun inilah yang harus segera dibuang jika kita ingin terus menjaga kesehatan tubuh kita.
Dalam prakteknya, bekam merupakan salah satu praktek pengobatan dengan cara membuang darah statis lewat permukaan kulit.
Darah ini di kenal dengan darah kotor atau toksin/racun yang berbahaya dari dalam tubuh.
Caranya dengan penghisapan dengan kop bekam yang ditempelkan pada permukaan kulit.
Tapi permukaan kulit ini telah direlaksasi sebelumnya dan dibiarkan kurang lebih 5 menit menunggu pelembaban pada kulit skarifikasi.
Kemudian di lanjut penusukan pakai jarum bekam atau penyayatan yang menggunakan pisau bedah dengan kedalaman 0,1 mm.
Dengan cara itu darah statis yang sudah terhisap dan terkumpul di permukan kulit keluar melalui tusukan atau sayatan (bloodletting).
Setelah itu menempelkan kembali kop bekam pada kulit yang telah dilukai untuk menyedot dan mengumpulkan darah statis.
Hal ini bertujuan agar darah dapat keluar dari permukaan kulit untuk selanjutnya dibuang dan dibersihkan (dressing).