CIREBON, RADARCIREBON.ID- Pemilu 2024 dibayang-bayangi potensi curah hujan tinggi, termasuk di Cirebon.
Karena itu Pemkot Cirebon sudah mengambil langkah antisipasi.
Salah satunya adalah menyiapkan sekolah-sekolah untuk dijadikan TPS atau tempat pemungutan suara jika TPS yang ada tak memungkinkan untuk menggelar pencoblosan karena faktor hujan lebat.
Pj Walikota Cirebon Drs Agus Mulyadi mengaku sudah menginstruksikan dinas pendidikan untuk menyiapkan sekolah-sekolah bila memang akan dijadikan lokasi TPS.
Baca Juga:Kawasan Sungai Sukalila dan Eksistensi Warga Tionghoa di Cirebon: Sejak Dulu Sudah Jadi Pusat PerdaganganKapolri Mutasi 212 Pati dan Pamen Polri, Ada dari Jawa Barat
“Penggunaan sekolah sebagai TPS itu sebagai antisipasi jika terjadi hujan,” kata pria yang akrab disapa Gus Mul itu dalam kegiatan Apel Kesiapan Pemilu 2024, Sabtu 10 Februari 2024.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo mengatakan curah hujan saat ini cukup tinggi. Kalau boleh memilih, kata Andi, curah hujan tinggi sebelum hari pencoblosan.
Sehingga saat pencoblosan bisa aman. “Prakiraan cuaca, intensitas hujan sampai dengan sekarang masih tinggi,” kata Andi.
Pihaknya jauh-jauh hari sudah berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu terkait TPS rawan bencana alam, khususnya banjir.
Termasuk titik lokasi sudah pernah disampaikan ke KPU dan Bawaslu sekaligus perlunya antisipasi lokasi TPS lokasi rawan banjir.
Sementara berdasarkan laporan prospek cuaca mingguan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, diprediksi pada tanggal 13-15 Februari 2024, sejumlah daerah berpotensi cuaca ekstrem.
Antara lain Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu.
Baca Juga:Viral, Istana Jelaskan soal Video Ban Mobil Presiden Bocor di Jawa TengahPemkab Cirebon akan Tata PKL Alun-alun Pataraksa
Kemudian Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Subang, Kabupaten Bogor, Kabupaten dan Sukabumi.
Stasiun Meteorologi BMKG Jawa Barat memprediksi di daerah-daerah itu akan terjadi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang pada skala lokal dan durasi singkat.
Maka terkait hal tersebut, BMKG berharap panitia penyelenggara pemilu atau pihak terkait lainnya bisa menyiapkan sarana prasarana yang representatif guna memastikan pelaksanaan Pemilu berjalan dengan lancar dan kondusif.
Misalnya, dengan menempatkan tenda atau memilih gedung sebagai tempat pemungutan suara-rekapitulasi pada lokasi yang aman dari hujan, hempasan angin, longsoran dan gelombang laut.
Kemudian, kesehatan pemilih dan petugas di TPS juga diperhatikan. BMKG memastikan bahwa informasi faktual terkait cuaca dan iklim sudah terintegrasi.