Mengenai maksud berpuasa dua bulan berturut-turut di sini adalah berpuasa sunah pada sebagian besar bulan Sya’ban (sampai 27 atau 28 hari).
Kemudian berhenti puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan.
Setelah itu dilanjutkan dengan puasa wajib Ramadhan selama satu bulan penuh, hal ini selaras dengan hadits berikut.
Baca Juga:JNE Terima Penghargaan Tokoh Pemberdayaan dan Kolaborasi Palestina di Ajang Public Expose Rumah Zakat 20245 Mobil Second Yang Masih Eksis di Tahun 2024
Dari Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat beliau SAW lebih banyak berpuasa sunah daripada bulan Sya’ban. Beliau berpuasa di bulan Sya’ban seluruh harinya, yaitu beliau berpuasa satu bulan Sya’ban kecuali sedikit (beberapa) hari.” (HR. Muslim no. 1156 dan Ibnu Majah no. 1710)
Dan juga dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah salah seorang di antara kalian mendahului puasa Ramadhan dengan puasa (sunah) sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali jika seseorang telah biasa berpuasa sunnah (misalnya puasa Senin-Kamis atau puasa Daud—pent) maka silahkan ia berpuasa pada hari tersebut.” (HR. Bukhari no. 1914 dan Muslim no. 1082)
Perlu Anda ketahui ada beberapa hikmah di balik kebiasaan Rasulullah SAW berpuasa sunah di bulan Sya’ban ini.
Hikmah pertama, kedudukan puasa sunah di bulan Sya’ban dari puasa wajib Ramadhan seperti kedudukan shalat sunah qabliyah bagi shalat wajib.
Dengan berpuasa sunah di bulan Sya’ban sebagai persiapan yang tepat sekaligus pelengkap bagi kekurangan puasa Ramadhan.
Lalu hikmah lainnya seperti disebutkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid R.A, ia berkata:
“Wahai Rasulullah SAW, kenapa aku tidak pernah melihat Anda berpuasa sunah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya’ban?
Beliau Rasulullah SAW menjawab:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ
Baca Juga:8 Manfaat Bekam Untuk Kesehatan, Metode Pengobatan Klasik Yang Semakin Diminati!Mengenal Kode SAE Pada Oli Kendaraan, Perhatikan Kemasannya Saat Anda Membeli Oli Agar Tidak Salah!
“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Ibnu Khuzaimah menshahihkan hadits ini)