– Tarik anak panah hingga satu kepalan tangan dari mata panah.
– Hentikan sekitar satu hitungan.
– Tarik anak panah hingga penuh dengan kuat dan cepat.
– Lepaskan anak panah dengan menghentakan telunjuk dan ibu jari dari bagian dalam busur.
– Kendurkan kedua lengan.
– Putar tali bawah (ke arah tanah).
2. Cara Mafruk atau Puntir
Cara kedua ini sesuai bagi orang yang ingin membidik dari luar dan dalam busur secara bersamaan, langkahnya:
– Tarik anak panah hingga penuh.
– Hentikan sekitar dua hitungan.
Baca Juga:7 Amalan Seorang Muslim di Bulan Sya’ban Yang Banyak ManfaatnyaJNE Terima Penghargaan Tokoh Pemberdayaan dan Kolaborasi Palestina di Ajang Public Expose Rumah Zakat 2024
– Puntir anak panah dengan tangan kanan dari bagian dalam tali. Memuntir dilakukan dengan cara:
a. Tekan dengan lembut tali busur dengan dasar jari telunjuk.
b. Puntir/putar sedikit tangan kanan hingga ruang diantara ibu jari dan telunjuk menempel ke sisi leher pemanah.
c. Gosokkan ke leher.
– Lepaskan telunjuk dan ibu jari.
– Kendurkan kedua tangan
3. Cara Mutammatti atau Terentang
Cara yang ketiga ini sesuai bagi orang yang ingin membidik dari dalam busur, langkahnya:
– Tarik anak panah dengan mantap hingga tarikan penuh, tanpa memuntir, atau menaikannya ke atas atau ke bawah, dan tanpa tergesa-gesa atau terlalu santai.
– Ketika kepala anak panah menggapai ibu jari, langsung lepaskan anak panah tanpa jeda.
Yang lain berpendapat bahwa ada jeda sekitar dua hitungan baru kemudian dilepaskan dengan dihentak dari sisi dalam tali dengan melepaskan telunjuk dan ibu jari.
– Kendurkan kedua tangan .
Baca Juga:5 Mobil Second Yang Masih Eksis di Tahun 20248 Manfaat Bekam Untuk Kesehatan, Metode Pengobatan Klasik Yang Semakin Diminati!
Sepertinya tidak ada perbedaan pendapat diantara seluruh para ahli bahwa menghentakkan tali harus dilakukan dengan kuat dan cepat, tidak boleh lambat atau ditunda.
Sebab kekuatan dan kecepatan anak panah tergantung pada kecepatan melepaskannya, ini merupakan rahasia dari seluruh teknik menembak.
Akan menjadi lebih baik jika pemanah yang lemah tidak mencoba untuk menjeda pada saat tarikan penuh.
Dia perlu tangkas dalam membidik secara cepat pada saat akhir tarikan karena dia tidak dapat menahan tangan kirinya dengan kuat dari awal hingga akhir memanah.