RADARCIREBON.ID – Apa itu puasa Nisfu Syaban? Diketahui, beberapa hari ke depan, umat Islam akan memasuki malam pertengahan bulan Syaban atau biasa disebut malam Nisfu Syaban yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban.
Banyak umat Islam yang melakukan ibadah sunnah, salah satunya puasa Nisfu Syaban. Puasa ini merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan.
Lantas bagaimana niat dan keutamaan puasa Nisfu Syaban? Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap, baca hingga tuntas ya.
Baca Juga:Bansos BPNT dan PKH Kembali Disalurkan Usai Pemilu, Simak Cara Cek Nama Penerima DisiniBANYAK PROMO, BCA Ulang Tahun ke-67, Ada Diskon hingga 67 Persen untuk Makanan sampai Tiket Bioskop
Puasa ini bertepatan pada 15 bulan Syaban atau menurut kalender Masehi jatuh pada Minggu 25 Februari 2023.
Namun, masih ada perbedaan pendapat dari kalangan ulama tentang keutamaan dan hukum dari puasa Nisfu Syaban ini.
Banyak dari umat Muslim menjadikannya sebagai amalan tambahan. Pasalnya dengan mengamalkan puasa ini dapat menjadi ladang kebaikan dan membersihkan diri dari dosa-dosa.
Tentu hal ini menjadi kesempatan bagi setiap orang untuk dapat memperbanyak ibadah hingga meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Bagi kamu yang ingin menjalankan puasa Nisfu Syaban ini dapat mengawalinya dengan berniat. Dilansir dari berbagai sumber, berikut niat dan keutamaan dari puasa Nisfu Syaban.
Bacaan niat puasa Nisfu Syaban malam hari
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya’bana lillahi ta’ala.
“Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah Swt.”
Niat puasa Nisfu Syaban siang hari
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Sya’bana lillahi ta’ala.
“Aku berniat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah Swt.”
Baca Juga:Beli Motor Honda Sekarang, Ada Promo Potongan Harga Sampai Rp5 Juta dari CBR hingga Stylo 160Perkiraan Cuaca Rabu 21 Februari 2024, Wilayah Cirebon Potensi Hujan Ringan di Siang hingga Sore Hari
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
– Sebagai malam pertengahan
Istilah Nisfu Syaban dapat dimaknai sebagai malam pertengahan bulan Syaban.
Hal ini menjadikan bulan tersebut istimewa, diyakini bahwa malaikat mencatat amalan manusia, kemudian diserahkan kepada Allah SWT untuk diganti dengan catatan amal yang baru.
– Nabi Muhammad SAW sering mengamalkannya
Melalui riwayat ‘Aisyah ra, ia berkata: “Rasulullah saw sering berpuasa Sya’ban seluruhnya, beliau sering berpuasa Sya’ban kecuali sedikit saja” (HR Muslim).