”Tapi saya bukan nabi, tapi sudah diangkat menjadi Tuhan,” katanya.
Ia mengaku, penawaran menjadi Tuhan itu diterima sejak tahuan 2012. Saat itu ia diminta puasa juru selamat selama 31 hari.
Tapi saat itu ia menolak, kemudian ditawarkan terus sehingga akhirnya diterima.
Baca Juga:Perkiraan Cuaca Selasa 12 Maret 2024, Wilayah Cirebon Full Berawan, Waspada Hujan MendadakHari Ini Tarif Tol Naik untuk Jalur Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ, Simak Tarif Barunya Disini
Sejak saat itu, roh dalam tubuhnya ada di angkasa, tapi masih terhubung dengan roh di bumi.
”Saya bilang begini, kehendakmu lah yang jadi,” katanya dalam logat khas batak.
Tapi, meski telah diangkat menjadi Tuhan, ia belum mendapat mukjizat karena ia merasa masih punya banyak dosa.
Untuk mengetahui rohnya ada di angkasa ia bisa bertanya kepada para datu atau paranormal.
Sabar menjelaskan, ajaran yang dibawa agama Angkasa Nauli hingga saat ini masih dikonsultasikan dengan Tuhan Jahowa.
Saat ini ia tengah menulis kitab suci, namanya adalah “Kibat Kebenaran”. Ia menegaskan, Agama Angkasa Nauli (AAN) tidak menggunakan kitab suci Alkitab, atau kita agama lain.
Tapi akan tetap mengadopsi beberapa kebenaran ajaran dari Alkitab Kristen. Kemudian diberi catatan bahwa itu dari Alkitab.
Baca Juga:Perkiraan Cuaca Sabtu 9 Maret 2024, Wilayah Cirebon Potensi Hujan Ringan, Waspada Perubahan CuacaPerkiraan Cuaca Jumat 8 Maret 2024, Wilayah Cirebon Potensi Hujan Lebat di Siang hingga Sore Hari
”Saya pernah bertanya apakah akan mengadopsi kebenaran dari kitab Alquran, kata Tuhan Jahowa tidak usah, Alkitab saja,” tuturnya.
Untuk saat ini ada dua ajarannya. Pertama “jujur dalam segala hal, bertobat secara total”.
Maksudnya melalukan semua kehendak Tuhan dan menjahui semua larangannya.
Kedua, tentang pernikahan “nikahilah orang yang kamu cintai, dan cintailah orang yang kamu nikahi”. Menikah dengan yang seagama agar tidak ada lagi permasalahan.
Selain itu, di dalam berpacaran tidak perlu bercumbu, sebab hal itu tidak diinginkan Tuhan Jahowa.
Kemudian umatnya bisa meminum bir tiga gelas dalam satu hari, sedangkan arak akan disesuaikan dengan kadar alkoholnya.
Dan saat ini pengikut ajaran agama Angkasa Nauli baru enam orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dengan apa yang dilakukannya, Sabar Nababan mengaku tidak merasa sesat karena sudah memiliki agama sendiri.