CIREBON, RADARCIREBON.ID – Menjelang masa mudik Lebaran yang tinggal 3 pekan lagi, banyak ruas jalan di Kota Cirebon masih rusak.
Meskipun kemungkinan perbaikan jalan rusak dengan sistem jukstaposisi, namun hingga saat ini belum ada kejelasan kapan perbaikan akan dimulai.
Pj Walikota Agus Mulyadi meminta sebelum Lebaran Idul Fitri, sebanyak 35 ruas jalan yang rusak sudah selesai diperbaiki.
Baca Juga:Catat! Berikut 10 Tips Puasa Aman bagi Penderita GERD, Lancar Sebulan PenuhInilah Rahasia Bumbu Masakan Chinese Food, Selain Bikin Enak Juga Kaya Khasiat
Hal ini diperlukan karena menyambut Lebaran dan kedatangan pemudik ke Kota Cirebon.
“Target sebelum Lebaran Idul Fitri adalah 35 ruas jalan yang rusak harus selesai diperbaiki,” tegasnya.
Menurut Agus, Kota Cirebon memiliki daya tarik yang luar biasa selama Lebaran Idul Fitri.
Oleh karena itu pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan infrastruktur yang baik, khususnya jalan-jalan di Kota Cirebon yang harus mulus.
Terlebih lagi, pada Lebaran Idul Fitri diprediksi akan terjadi 193 juta pergerakan pemudik.
“Maka dari itu, Kota Cirebon harus sudah siap menyambut pemudik, baik yang tujuannya ke Cirebon maupun yang hanya transit. Diperkirakan akan ada 193 juta pemudik yang melakukan pergerakan Safar (mudik), termasuk di Kota Cirebon,” pungkasnya.
Seperti halnya di Jalan Terusan Sekar Kemuning Kota Cirebon telah lama terpantau rusak dan semakin parah, hampir tidak ada ruang bagi kendaraan untuk menghindari jalan yang rusak tersebut.
Baca Juga:THR ASN Batal Full, Hanya Diberikan 50 Persen, Begini AlasannyaDapatkan Promo Diskon dan Flash Sale Tiket KA Mudik dan Balik Lebaran 2024
Bahkan, situasinya semakin parah saat hujan dan jalan tersebut tergenang air.
Ketika hujan deras, jalan yang rusak menjadi tergenang. Pengendara yang melintas tidak dapat memperkirakan kondisi jalan yang akan mereka lalui.
Pengendara diimbau untuk berhati-hati agar tidak tergelincir dan terjatuh.
“Sudah lama rusak. Sangat mengerikan saat melewati sini. Terutama saat hujan, jalannya tertutup air,” jelas Pangestu, seorang warga Kota Cirebon yang sering melintasi jalan tersebut.