Sebab, skala ini mudah dimengerti masyarakat, khususnya terkait tingkat kerusakan yang terjadi pasca gempa bumi.
1. Untuk skala I SIG berwarna putih, gempa tak dirasakan, atau dirasakan beberapa orang saja, namun terekam oleh alat.
Gempa yang terjadi di Skala I SIG ini memiliki Skala MMI I-II.
Baca Juga:Perkiraan Cuaca Senin 8 April 2024, Wilayah Cirebon Potensi Ada Hujan Ringan di Sore dan Malam HariTimnas Indonesia U23 Tumbang Saat Lawan Arab Saudi, Lini Belakang Masih Jadi Sorotan Shin Tae Yong
2. Skala II SIG dengan warga hijau, dapat dirasakan orang namun gempa yang terjadi di Skala II SIG tidak menyebabkan kerusakan.
Hanya saja menyebabkan bendan-benda bergoyang-goyang, termasuk kaca-kaca menjadi bergetar.
Gempa yang terjadi di Skala II SIG ini memiliki Skala MMI III-V.
3. Kemudian Skala III SIG berwarna kuning, gempa menyebabkan kerusakan ringan.
Misalnya retakan rambut di dinding rumah atau bangunan, atap bergeser dan ada yang berjatuhan sebagian.
Gempa yang terjadi di Skala III SIG ini memiliki Skala MMI VI.
4. Skala IV SIG berwarna jingga, gempa menyebabkan kerusakan sedang.
Kerusakan sedang disini berupa retakan di dinding rumah, sebagian roboh, kaca ada yang pecah, plester rumah berguguran, sebagian atap bergeser ke bawah atau berjatuhan.
Gempa juga meninggalkan kerusakan ringan dan sedang pada struktur bangunan.
Gempa yang terjadi di Skala IV SIG ini memiliki Skala MMI VII-VIII.
5. Skala SIG terakhir yakni IV, kondisi terparah pasca gempa bumi.
Di skala ini, kerusakan parah terjadi akibat dampak gempa bumi. Mulai dari sebagian besar bangunan roboh, kerusakan berat terjadi di struktur bangunan.
Bahkan saking kuatnya goyangan gempa, rel kereta api sampai melengkung.
Baca Juga:Garuda Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Fresh Graduate, Simak Syarat dan Cara Daftarnya DisiniPerkiraan Cuaca Sabtu 6 April 2024, Wilayah Cirebon Potensi Berawan dan Ada Hujan Ringan
Gempa yang terjadi di Skala I SIG ini memiliki Skala MMI IV-XII.
Demikian informasi terbaru terkait adanya gempa bumi di wilayah Indonesia yang dirilis BMKG. Selalu waspada. (*)