“Stok bawang goreng hasil produksi kemarin sekarang kita kemas lalu dijual dengan harga dinaikkan sedikit. Misalkan sebelumnya 1 kilogram bawang goreng kita jual Rp50.000, dengan harga modal hampir tiga kali lipat, idealnya kita bisa pasang harga minimal Rp100.000. Tapi karena berbagai pertimbangan, terpaksa kita jual di kisaran Rp80.000 per kilogram. Yang penting kita tidak rugi dan pelanggan tidak kabur,” ucap Iman.
Iman menambahkan, bawang goreng buatannya banyak dikirim ke wilayah Jabodetabek hingga sebagian Sumatera dan Bali. Sulitnya mendapatkan bahan baku bawang goreng, sudah banyak diketahui oleh pelanggannya sehingga sebagian besar dari mereka bisa memaklumi jika saat ini pesanannya banyak yang tertunda.
“Mudah-mudahan kondisi harga bawang tinggi ini bisa segera berakhir dan bisa normal lagi. Yang kami khawatirkan jika kondisi ini berlangsung hingga sebulan lebih, bisa jadi nanti akan masuk bawang goreng impor dari China dan lainnya seperti yang terjadi pada tahun 2017 lalu. Kalau sudah terjadi impor, maka pengusaha bawang goreng Kuningan bisa terancam gulung tikar,” ujarnya. (ags)