MAJALENGKA, RADARCIREBON.ID – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,5, yang berpusat di Kabupaten Garut pada Minggu malam tanggal 28 April 2024, telah menyebabkan ambruknya dinding rumah warga di Desa Sukamenak, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, dan merusak rumah lainnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Kerusakan terparah dialami oleh rumah milik Aminah, di mana dindingnya ambruk hingga menyentuh tanah.
Baca Juga:Keterbatasan Anggaran, Pemkot Cirebon Tidak Bisa Tambah Penerangan Jalan UmumOmzet Pemilik Toko di Kawasan Pertokoan Siliwangi Terus Menurun, Begini Kata Pj Bupati Kuningan
Di sisi lain, rumah-rumah milik Tatang dan Saimi mengalami retak-retak pada bagian dindingnya.
Saat gempa terjadi, Saimi berada di rumah bersama ibunya yang sedang sakit.
Ia langsung berupaya mengevakuasi ibunya ke luar rumah saat merasakan getaran gempa yang kuat.
“Saya sedang merawat ibu yang sakit di rumah dan langsung mengevakuasinya saat gempa terjadi hingga dinding runtuh,” katanya.
Saimi menyebutkan bahwa seluruh warga panik dan berhamburan keluar rumah saat merasakan getaran gempa yang kuat.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka sudah turun ke lokasi untuk membantu warga yang terkena dampak gempa bumi, serta memberikan bantuan logistik dan makanan kepada para korban.
Warga diingatkan untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi gempa bumi susulan.
Baca Juga:Warga Pasalakan Kecamatan Sumber Gotong Ryong Bersihkan Sampah di TPS Liar Imbas Gempa Garut, KA Jayakarta Berhenti Sementara di Mertapada
Apabila merasakan getaran gempa, segera berlindung di tempat yang aman dan hindari bangunan yang rawan roboh.
Sementara itu, Kapolsek Bantarujeg, Iptu Yayan Sopiana, memastikan bahwa seluruh warga yang rumahnya rusak akibat gempa bumi tersebut tidak ada yang mengungsi.
Menurutnya, dari 17 rumah yang terdampak, hanya satu yang mengalami kerusakan cukup parah.
Sedangkan 16 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan, yaitu retak-retak pada bagian dindingnya.
“Tidak ada warga yang mengungsi, karena keadaan semua relatif aman,” kata Yayan Sopiana Senin, 29 April 2024.
Ia menyatakan bahwa warga yang rumahnya rusak cukup parah juga masih bertahan, karena hanya dinding bagian belakangnya yang ambruk, sementara bangunan masih tetap berdiri.
Pihaknya mengakui bahwa 17 rumah yang terdampak gempa bumi Garut termasuk Balai Desa Sukamenak, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
Namun, kantor desa tersebut hanya mengalami kerusakan ringan, dengan hanya ditemukan keretakan pada bagian dindingnya, dan tetap membuka pelayanan masyarakat.