RADARCIREBON.ID – Pertalite dihapus. Itulah rumor yang banyak beredar dan kembali mencuat di masyarakat. Bahan Bakar Minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite akan segera dihapus.
Rumor Pertalite dihapus bukan tanpa alasan. Pasalnya pemerintah tengah menyiapkan alternatif BBM penggantinya.
Terbaru Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Pertalite dihapus dan akan diganti.
Baca Juga:Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, Kemenkes Bilang BeginiTimnas Indonesia U17 Wanita Siap Hadapi Filipina di Laga Perdana Piala Asia U-17 Wanita 2024 Hari Ini
Penggantian BBM jenis Pertalite diklaim bahan bakar lebih baik dan rendah polusi, yakni (Bahan Bakar Nabati) BBM dari Bioetanol.
Adapun harga BBM jenis Bioetanol sudah ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Bulan Mei 2024 sebesar Rp14.528 per liter.
Seperti diketahui, harga BBM pertalite saat ini yang mendapatkan subsidi yakni Rp10.000 per liter
Kendati rumor yang beredar Pertalite akan digantikan, Pertamina sendiri saat ini masih menyalurkan BBM jenis pertalite.
Meski sempat ada isu BBM pertalite dihapus, Pertamina menegaskan masih menyalurkan BBM pertalite.
“Kita masih menyalurkan pertalite, tidak benar bila dibilang menghilangkan pertalite,” ujar Irto dilansir dari laman Disway Selasa 7 Mei 2024.
Kendati demikian, Pertamina masih terus menekan harga BBM untuk bulan Mei ini.
Baca Juga:Timnas Indonesia U-23 Siap Dikalahkan Guinea U-23, Kaba Diawara: Kuncinya Main EfisienInilah Opsi 4 Pemain Tambahan Timnas Indonesia U-23 saat Hadapi Guinea agar Lolos Olimpiade Paris 2024
Irto menjelaskan keputusan tidak mengubah harga BBM mengacu pada beberapa aspek antara lain Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
Dalam aturan ini, formulasi harga BBM di antaranya dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS dan MOPS.
“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi memang mengacu pada regulasi. Namun pada kondisi saat ini kami mendukung upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian,” terang Irto.
Ia menyebut akan tetap mereview untuk harga BBM non subsidi, melihat trend harga minyak mentah, MOPS dan juga Kurs.
Bila tidak adanya penyesuaian harga BBM non subsidi, sementara MOPS dan kurs naik, tentunya akan mengoreksi potensi revenue perusahaan.
“Kami juga masih berkoordinasi dengan Pemda terkait penetapan PBBKB (pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor),” tandas Irto.