Perubahan Warna : Air tebu segar biasanya berwarna hijau muda atau kekuningan. Namun, proses oksidasi dan aktivitas mikroba dapat menyebabkan perubahan warna menjadi lebih gelap.
Pembentukan Endapan : Mikroorganisme dan partikel-partikel lain yang tersuspensi dalam air tebu dapat mulai mengendap, menghasilkan lapisan sedimen di dasar wadah.Pencegahan dan PenyimpananUntuk mencegah air tebu cepat basi, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
Kebersihan : Pastikan alat pemeras dan wadah penyimpanan bersih dan steril. Kebersihan adalah kunci untuk mencegah kontaminasi mikroba.
Baca Juga:Manifesto Perlawanan Dalam Novel Kehidupan Mahasiswa Melawan Ketidak AdilanKenapa liverpool Memilih Arne Slot Untuk Jadi Pelatih Mereka Ini Alasanya
Pendinginan : Simpan air tebu dalam wadah tertutup dan segera masukkan ke dalam lemari pendingin. Pendinginan dapat memperlambat pertumbuhan mikroba dan proses oksidasi.
Pengawetan Alami : Beberapa orang menambahkan sedikit perasan jeruk nipis atau lemon ke dalam air tebu untuk meningkatkan keawetan. Asam alami dari jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Pembuatan Segar : Untuk kualitas terbaik, konsumsi air tebu segera setelah diperas. Semakin cepat air tebu diminum setelah diperas, semakin sedikit peluang bagi mikroba untuk berkembang biak.
Air tebu yang diperas memang rentan terhadap pembusukan dan perubahan kualitas dalam waktu yang singkat, terutama dalam lingkungan yang tidak steril dan pada suhu ruang. Dalam waktu 15 menit, perubahan rasa, bau, warna, dan pembentukan endapan dapat mulai terjadi akibat aktivitas mikroba dan proses oksidasi. Oleh karena itu, untuk menikmati air tebu segar dengan kualitas terbaik, penting untuk memastikan kebersihan selama proses pemerasan, segera mendinginkan, atau langsung mengonsumsi air tebu setelah diperas.