Sementara itu, Sekretaris Forum Cirebon Kabupaten Sehat Drs H Anwar Sadat MSi menilai, habisnya anggaran untuk kuota BPJS PBI dari APBD merupakan buah dari perencanaan penganggaran pada APBD yang tidak matang. Padahal, katanya, anggaran kesehatan termasuk anggaran kuota BPJS PBI itu harus menjadi prioritas utama Pemkab Cirebon.
Anwar Sadat menyayangkan sudah habisnya anggaran untuk kuota BPJS PBI yang bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon. “Padahal, ini baru menyentuh pertengahan tahun tetapi anggaran sudah habis, akhir tahun masih cukup lama,” ujarnya.
Ditegaskan Anwar, habisnya anggaran untuk kuota BPJS PBI yang bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon ini menyimbolkan tidak matangnya perencanaan anggaran saat penyusunan anggaran APBD.
Baca Juga:Produk UKM Kota Cirebon Naik Kelas, Hadiri dalam Rakernas APEKSI di BalikpapanUlang Tahun, PT KAI Daop 3 Cirebon Ajak Napak Tilas Jalur KA dari Stasiun Cirebon hingga Jalan Pilang
“Ini penyusunan anggarannya bagaimana, perencanaan anggaran jelas tidak matang, karena baru di tengah tahun tetapi sudah kehabisam anggaran,” katanya.
Mantan camat Mundu ini meminta kepada pihak desa dan Puskesos segera melaporkan ketika ada warga yang meninggal dan pindah alamat keluar kota. “Kami juga meminta kepada para RW, pemdes dan Puskesos, segera update data ketika ada warga yang meninggal ataupun pindah alamat keluar kota, sehingga kuotanya bisa dimanfaatkan kepada yang lebih berhak,” ujarnya. (den)