CIREBON, RADARCIREBON.ID -Bulog memprediksi dalam dua bulan kedepan akan ada kenaikan harga beras. Hal tersebut mengingat bulan Juni ini merupakan panen raya terakhir di musim tanam ini. Sehingga, dua bulan kedepan tidak ada panen.
“Begini, panen raya terakhirkaan bulan ini (Juni), sedangkan panen raya lagi itu ada dibulan September dan Oktober. Sehingga, bulan Juli dan Agustus ini tidak ada panen, sedangkan kebutuhan pangan yakni beras itu kan tetap harus ada, sehingga harga beras diprediksi naik,” kata Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon, Ramaijon Purba.
Untuk menekan harga beras agar tidak terlalu mengalami kenaikan yang signifikan, pihaknya mempersiapkan berbagai langkah. “Kita sudah siapkan stok beras yang akan kita gunakan untuk menekan harga beras,” ungkapnya.
Baca Juga:Foto Presiden Prabowo dan Gibran sudah Dijual di Tempat IniJOB FAIR! Disnaker Buka 1.771 Lowongan PekerjaanÂ
Saat ini, pihaknya mempunyai stok yang cukup memenuhi kebutuhan beras sampai dengan akhir tahun 2024. “Kita ada stok 65 ribu ton beras, kalau dihitung dengan penyaluran bansos dan juga ke pasar, kita prediksi cukup hingga akhir tahun,” ungkapnya.
Rama berharap meskipun ada kenaikan harga beras dalam dua bulan kedepan, tidak terjadi kenaikan yang cukup signifikan. “Kita terus pantau, mudah-mudahan tidak ada kenaikan yang cukup signifikan, kenaikan yang wajar,” tandasnya. (den)