CIREBON, RADARCREBON.ID – Pasar Sentra Batik Trusmi tidak terawat. Sepi dan dibiarkan telantar. Padahal, pembangunan pasar plat merah tersebut menelan anggaran miliaran rupiah. Persoalan itu pun menjadi perhatian serius dalam ruang diskusi.
Kemarin, Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon melakukan audiensi bersama Ruang Diskusi Cirebon (RDC) dan sejumlah dinas terkait. Diantaranya dari Bapelitbangda, Disperdagin, Dinas Pariwisata, Diskominfo, Dishub, dan Disdik.
Perwakilan RDC, Ani menyoroti ketidak matangan pemerintah dalam menganalisis dampak pembangunan pasar. Faktanya, tak ada geliat dari pembangunan Pasar Batik Trusmi.
Baca Juga:Kejari Mendalami Kasus Korupsi Perumda BPR Bank Cirebon, Nasabah Tidak Perlu Khawatir Setelah Kenaikan PBB, Retribusi Pasar Bakal Naik Bertahap
“Masyarakat menyayangkan anggaran besar yang digelontorkan untuk pembangunan pasar, namun akhirnya terbengkalai dan sepi. Apakah hanya sekadar menggugurkan kewajiban?” tanya Ani.
Ani menekankan, seharusnya bangunan pasar yang menghabiskan anggaran pemerintah hingga miliaran rupiah bisa dirawat dan dioptimalkan.
“Pasar ini seharusnya bisa menghasilkan pendapatan bagi daerah dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun kenyataannya sepi, seperti mati suri. Para pedagang banyak yang mengeluh karena merugi,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II, H Mohamad Ridwan MPdI menguraikan, terdapat tiga poin utama dari hasil audiensi tersebut. Pertama, kesepakatan bersama untuk meningkatkan daya saing Pasar Batik Trusmi. Kedua, pentingnya komunikasi untuk memunculkan ide dan inovasi.
“Bagi RDC, ketika mempunyai gagasan untuk menggelar event, tinggal dikomunikasikan saja. Kami sepakat,” terangnya.
Ketiga, lanjut Ridwan, pentingnya inovasi. “Jangan pernah lelah untuk berinovasi. Yakinlah suatu saat pasti berhasil, seperti halnya di Malioboro Yogyakarta,” katanya.
Di tempat yang sama, Kabid Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Eksoda) Bapelitbangda, Dini Dinarsih, memastikan pihaknya akan menyampaikan hasil audiensi kepada pimpinan.
Baca Juga:Perkenalkan Kembali Sejarah Sunda, Kisah Ciung Wanara Diangkat oleh Mahasiswa Universitas SindangkasihPonpes Amparan Jati dan SMK Caruban Nagari Cetak Lulusan Terampil dan Berakhlak Mulia
“Untuk meramaikan Pasar Sentra Batik Trusmi, butuh sinergitas dengan semua pihak agar pasar kembali menjadi ikon Cirebon dan menghidupkan kembali ekonomi lokal pasca pandemi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa komunikasi intensif telah dilakukan dengan Disperdagin untuk mengembalikan keramaian pasar. “Kami sering mengadakan kajian dan rapat koordinasi untuk mendorong SKPD terkait memperbaiki akses jalan dan memasang lampu tematik,” katanya.