Orang Tua Siswa Keluhkan Biaya Saat Daftar Ulang SMP Negeri, Rp1.260.000 tapi Tidak Ada Rinciannya

Orang tua siswa mencatat item biaya saat daftar ulang di salah satu SMP negeri di Kabupaten Cirebon, tetapi ti
Orang tua siswa mencatat item biaya saat daftar ulang di salah satu SMP negeri di Kabupaten Cirebon, tetapi tidak ada rinciannya.
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Daftar ulang bagi calon siswa siswi SMP Negeri di Kabupaten Cirebon serentak dilakukan pada Kamis (11/7). Beberapa orang tua siswa kaget karena ternyata sekolah yang dikelola oleh Pemkab Cirebon tersebut tidak gratis.

Hal ini terlihat ketika prosesi daftar ulang di beberapa sekolah di Kabupaten Cirebon. Pihak sekolah langsung menagih biaya lain-lain seusai sang anak dan orang tua menyelesaikan proses daftar ulang di meja pertama.

“Mau dilunasi apa dicicil?,” tanya seorang perempuan yang duduk di meja bagian penagihan yang membuat salah satu orang tua siswa kaget.

Baca Juga:SD Islam Al Azhar 3 Cirebon Jadi Tuan Rumah Workshop IMK Gerak Cepat Atasi Banjir Rob di Ambulu, BBWS Lakukan Normalisasi Sungai Bulu

Pasalnya, ia tidak pernah menerima pemberitahuan ataupun informasi harus membayarkan sejumlah uang saat daftar ulang ke sekolah. 

“Saya tidak pernah ada informasi untuk bawa uang untuk bayar saat daftar ulang, saya kaget diminta uang yang begitu besar, dari pihak sekolah SD juga tidak ada informasi ketika minta berkas pendaftaran,” ujar Leman, salah seorang wali murid siswa baru saat daftar ulang, Kamis (11/7) pagi, di salah satu SMP negeri di Kecamatan Plered.

Ia pun kemudian diminta panitia PPDB untuk menyelesaikan administrasi sebesar Rp1.260.000 dalam waktu tiga bulan. Namun, di saat bersamaan ketika pihak panitia diminta lembar tagihan yang harus dibayar, pihak panitia tidak bisa memberikan rincian biaya yang harus dibayarkan. 

“Saya diminta DP, tapi posisi saya tidak bawa uang, karena setahu saya daftar ulang tidak bayar, ini tiba-tiba diminta DP, tanpa rincian biaya yang harus dibayar,” imbuhnya.

Biaya itupun berbeda untuk siswa perempuan karena ada biaya untuk pembelian jilbab.

Padahal, kata dia, saat ini keluarganya sedang banyak kebutuhan untuk membeli keperluan sekolah anak-anaknya dan kebutuhan rumah tangga. 

“Kalau kecewa pasti, uang segitu tidak kecil, kalau idealnya kan harusnya berdasarkan prioritas, mana dulu yang penting, ini dari topi sampai kaos kaki harus dibeli, baju muslim, batik, baju olahraga dan yang terakhir ada kemping,” bebernya.

Baca Juga:Kuota BPJS PBI Masih Terbatas! Prioritas bagi Ibu Melahirkan, Keluarga Kurang Mampu Diarahkan ke BPJS MandiriDisdik Keluarkan Pedoman MPLS, SMPN 1 Kota Cirebon Tidak akan Memberatkan Siswa Baru

Terpisah, salah seorang wali murid yang mendaftarkan anaknya sekolah di SMP Negeri di Kecamatan Arjawinangun, Afif mengaku, dirinya harus melunasi tagihan biaya lain-lain disaat melakukan daftar ulang di sekolah. “Saya di Arjawinangun Rp1.450.000, mahal juga, tapi buat anak mau gimana lagi,” paparnya pasrah.

0 Komentar