RADARCIREBON.ID – Apakah kalian sekarang merasakan hawa dingin saat pagi hari sampe malam ini meski siang hari yang sebenarnya panas atau hangat malah terasa dingin apa yang terjadi pada cuaca hari ini yang terjadi ?? ternyata fenomena yang terjadi di kota Cirebon dan kota-kota lainya terjadi adanya musim kemarau dikenal juga dengan fenomena bediding.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2024 sudah mulai berlangsung sejak April. Hanya saja, sebagian masyarakat merasakan suhu dingin luar biasa. Kok bisa?
Ternyata ini berkaitan dengan fenomena bediding. Istilah ini diambil dari kata bahasa Jawa ‘bedhidhing’, yang mendeskripsikan perubahan suhu mencolok khususnya di awal musim kemarau. Tentang Fenomena Udara Dingin ‘Bediding’ di Tengah Musim Kemarau.
Baca Juga:Ini Kata Psikolog Tentang Kepribadian Seseorang Tidak Suka BerfotoAlasan Kenapa Orang Lebih Suka Rokok Dan Kopi Dari Pada Makan Nasi
Cuaca merupakan salah satu aspek yang sangat dinamis dalam kehidupan kita sehari-hari. Di berbagai belahan dunia, fenomena cuaca sering kali menjadi perbincangan hangat, terutama ketika terjadi perubahan yang signifikan dari kondisi cuaca biasanya. Salah satu fenomena yang menarik untuk dibahas adalah cuaca dingin yang terjadi di Kota Cirebon dan beberapa kota lainnya. Apa yang menyebabkan cuaca dingin ini? Apakah ini bagian dari perubahan iklim global ataukah hanya kejadian alamiah yang langka??
Cuaca Dingin di Kota Cirebon: Pemahaman dan Penjelasan
Kota Cirebon, yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia, dikenal dengan iklim tropisnya yang hangat sepanjang tahun. Namun, pada beberapa kesempatan terakhir, penduduk setempat telah mengalami cuaca yang jauh lebih dingin dari biasanya. Ini bukan hanya fenomena lokal, tetapi juga tercatat terjadi di beberapa kota di sekitarnya seperti Indramayu, Majalengka, dan sebagian wilayah Jawa Tengah.
Penelitian terbaru mencatat bahwa cuaca dingin ini mungkin terkait dengan pola angin dan perubahan arah aliran udara di wilayah tersebut. Musim hujan yang lebih lama dan lebih dingin dari biasanya juga bisa menjadi faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini. Suhu udara yang turun secara tiba-tiba dan mencapai level yang jarang terjadi, seperti di bawah 20 derajat Celsius di siang hari, menjadi perhatian serius bagi warga yang tidak terbiasa dengan suhu rendah semacam itu.