CIREBON, RADARCIREBON.ID – Hari ini, 19 Juli 2024, tepat satu tahun beroperasinya Bus Rapid Transit (BRT) koridor 2. Pada tanggal yang sama tahun lalu, BRT koridor 2 resmi diluncurkan dalam perayaan Hari Jadi Cirebon.
Koridor BRT ini memiliki rute sepanjang 30 kilometer, dan telah mendapatkan okupansi penumpang yang cukup baik, lebih tinggi dibandingkan koridor 1.
Perluasan rutenya mencakup kawasan selatan Kota Cirebon yang sebelumnya tidak terlayani oleh angkutan umum.
Baca Juga:Waktu Penerbitan Lama Alasannya Tak Sedikit Sertifikat yang Diproses BPN, Seluruh Pejabat Berwenang SibukBanyaknya Aduan dan Keluhan Soal PPDB, DPRD akan Segera Panggil Disdik
Dinas Perhubungan Kota Cirebon memutuskan untuk tetap melanjutkan operasional koridor 2 ini, dengan dukungan subsidi public service obligation (PSO) dari APBD.
Dengan tarif Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.500 untuk pelajar, minat masyarakat untuk menggunakan layanan BRT masih cukup tinggi.
Tiga armada yang beroperasi, serta belasan kru yang bertugas, telah mampu menangani operasional dengan baik.
Menurut catatan Dishub Kota Cirebon, okupansi harian BRT pada hari kerja berkisar antara 250-300 penumpang per hari, sementara pada akhir pekan bisa mencapai 350-400 penumpang per hari.
Kepala Bidang Angkutan dan Multimoda Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Catur Wulan Anggraini SIP, menjelaskan bahwa setelah satu tahun beroperasi, progres layanan BRT ini mengalami peningkatan yang signifikan.
Dengan rute yang mencakup wilayah Argasunya dan Kalijaga yang sebelumnya kurang terlayani oleh angkutan umum, BRT koridor 2 berhasil memberikan aksesibilitas yang lebih baik ke pusat Kota Cirebon.
BRT dilengkapi dengan 42 bus stop dan 3 halte yang tersebar di kawasan pusat kota, pusat perbelanjaan, kawasan pendidikan, kawasan niaga, dan kawasan wisata.
Baca Juga:Dosen UIN Siber Syekh Nurjati Angkat Isu Moderasi Beragama dalam Konferensi Internasional Kajian Al-Qur'anNJOP Naik Seribu Persen, Pengembang Perumahan Subsidi Menjerit
Hal ini memungkinkan penumpang untuk memilih tempat pemberhentian sesuai kebutuhan mereka.
Dengan 3 armada yang beroperasi setiap hari, waktu tunggu penumpang rata-rata 30-45 menit untuk satu bus berikutnya.
“Kami memantau bahwa masyarakat yang menjadi langganan BRT sudah familiar dengan jadwal kedatangan bus di setiap halte. Hal ini mengurangi waktu tunggu mereka,” ujar Catur.
Saat ini, fokus mereka adalah pada peningkatan pelayanan dan pemeliharaan armada agar tetap optimal dalam melayani masyarakat.
Pemeliharaan suku cadang, fasilitas AC, dan wifi terus diprioritaskan untuk kenyamanan penumpang selama perjalanan.