CIREBON, RADARCIREBON.ID – Bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat menjadi kunci pengembangan objek wisata Cikuya yang terletak di Desa Belawa. Pasalnya, dengan adanya pengembangan itu, para investor siap menanamkan investasinya di objek wisata penangkaran kura-kura itu.
Pemerintah Desa (Pemdes) Belawa sendiri sudah mengajukan dana Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) senilai Rp2,5 miliar untuk mengembangkan objek wisata Cikuya. Bahkan, pengajuan anggaran ke provinsi itu sudah disetujui oleh Drs H Imron MAg saat menjadi bupati Cirebon.
“Kami sudah mengajukan anggaran Rp2,5 miliar ke Pemprov Jabar. Bahkan, Pak Bupati (Imron) sudah setuju. Rencananya anggaran itu akan turun tahun 2025,” ujar Kuwu (Kepala Desa) Belawa, Deni Kusuma kepada Radar Cirebon, kemarin.
Baca Juga:332 Unit Rutilahu Diperbaiki Tahun Ini, Serap Rp4 Miliar APBDÂ Dosen BSA-FUA UIN Siber Syekh Nurjati Hadiri Lokakarya Konvensi Nasional Penyusunan RKKNI
Deni mengucapkan terima kasih kepada mantan Bupati Imron yang merespons dengan baik dan sudah menandatangani surat untuk mengajukan anggaran bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat.
Diakui Deni, bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat senilai Rp2,5 miliar ini sangat penting sebagai kunci pengembangan wisata Cikuya Belawa.
“Kuncinya ada di bantuan keuangan ini, kalau teralisasi maka akan banyak investor yang akan berinvestasi untuk ikut membantu pengembangan wisata Cikuya Belawa,” ujarnya.
Menurutnya, hingga saat ini sudah banyak investor yang berkomunikasi dengan pihaknya yang siap untuk mengembangan wisata Belawa.
“Syaratnya tentu wisata Cikuya ini melakukan pengembangan dulu, baru investor siap berinvestasi seperti membangun rumah makan, dan lainnya,” katanya.
Kondisi berbeda jika bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat yang sudah diajukan gagal terealisasi. “Kalau bantuan keuangan provinsi tidak setujui, maka wisata Cikuya Belawa akan berjalan di tempat, dan tidak ada pengembangan,” tuturnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui apakah bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat akan teralisasi atau tidak. “Yang jelas sampai saat ini saya belum melihat ada kepastian apakah teralisasi atau tidaknya,” katanya. (den)