KUNINGAN, RADARCIREBON.ID – Universitas Muhammadiyah Cirebon mengadakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang bertempat di Desa Gunungmanik. Untuk kegiatan KKM memasuki tahun ke tiga sedangkan untuk MBKM (KBA) baru di tahun pertama dilaksanakan untuk meguatkan CSR dari PT Astra International Tbk.
Dalam kegiatan yang akan dihelat pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun berikutnya, kegiatan ini bisa dinikmati oleh masyarakat secara langsung. Dalam kegiatan kolaborasi ini bisa dilanjutkan dalam pemberdayaan masyarakat.
Dosen Pembimbing Akademik MBKM Johan dan M Nana Trisolvena menuturkan dalam kegiatan ini mahasiswa bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat diperkuliahan dari semester 1 sampai 6 dimasyarakat gunungmanik, dalam kegiatan yang dilaksanakan MBKM mencakup 4 pilar yaitu, Pendidikan, Kesehatan, Kewirausahaan, Lingkungan, kegiatan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu membuat mesin pembustsn paving block dengan bahan baku plastic sampah. Mesin inijuga di ikut lombakan di tingkat nasional dan masuk 10 Besar Finalis dari kampung berseri Astra.
Baca Juga:Syarat Penerima BPJS PBI Melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tak Bisa diganggu GugatHindari Kemacetan di Sekitar Terminal Ciledug, Dishub Jabar Bakal Bangun Flyover
Dosen Pembimbing Lapangan KKM UMC sangat mengapresiasi dengan kegiatan Kolaborasi kegiatan antara KKM UMC dan MBKM dan bisa mempupuk kebersamaan dalam hal kegiatan yang sedang dilaksanakan di tahun ini.
Ketua KKM kelompok 01 Desa Gunungmanik Shihab Akbar sangat bangga dengan adanya kegiatan kolaborasi ini artinya kegiatan-kegiatan ini bukan hanya sosialisasi akan tetapi ada produk yang dihasilkan oleh temen-temen mahasiswa yang melakukan kegiatan MBKM dan KKM ini sehingga bisa menaikan perekonomian masyarakat desa dengan potensi desa yang ada.
“Dalam kegian kolaborasi tersebut sudah mulai dirasakan oleh masyarakat Desa Gunungmanik terutama dalam hal menggali potensi sumber daya alam yang sangat mempuni, mulai dari pertanian, perkebunan, pendidikan dan produk-produk UMKM yang ada di desa tersebut,” tutur Johan.