CIREBON, RADARCIREBON.ID – Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon tengah menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Mudir Ma’had dan Musabaqah Ilmiah Ma’had PTKIN Se-Indonesia Ke XI Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 7-9 Agustus 2024 dengan mengusung tema “Penguatan Peran dan Fungsi Ma’had Al-Jami’ah dalam Implementasi Moderasi Beragama di Era Digital.”
Acara yang diadakan di kampus UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon ini, bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan membangun sinergi antar-ma’had di seluruh Indonesia. Munas Mudir Ma’had menjadi forum penting bagi pimpinan ma’had untuk berdiskusi dan menyepakati berbagai kebijakan strategis yang dapat meningkatkan kualitas dan peran ma’had dalam masyarakat, terutama dalam konteks moderasi beragama di era digital yang serba cepat ini.
Sejalan dengan Munas, Musabaqah Ilmiah Ma’had PTKIN Se-Indonesia Tahun 2024 menghadirkan berbagai cabang lomba yang menjadi arena kompetisi bagi para santri dari seluruh Indonesia. Lima cabang lomba yang dipertandingkan adalah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK), English Speech Contest (Pidato Bahasa Inggris), Musabaqah Khithabah ‘Arabiyyah (Pidato Bahasa Arab)
Baca Juga:Mahasiswa MBKM Teknik Industri UMCirebon Juara Lomba Innovation KBA-DSA 2024 PT Astra InternasionalDukung Kesiapan Operasi IKN, Trafik Layanan XL Axiata Meningkat 300%
Ikut berpartisipasi sebagai juri, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA), H. Rijal Mahdi, Lc., MA menyampaikan bahwa acara Musabaqah Ilmiah ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan kecintaan dan pemahaman terhadap berbagai aspek ilmu pengetahuan dan agama. “Melalui kompetisi ini, para peserta diharapkan dapat mengasah keterampilan, memperdalam pengetahuan, dan memperluas jaringan dengan sesama santri dari berbagai daerah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dalam pidato bahasa arab, terdapat 23 peserta utusan masing-masing PTKIN dari berbagai penjuru Indonesia. “Cukup sulit menentukan pemenang dalam lomba bahasa Arab ini karena kemampuan para peserta sangat mengagumkan dan menunjukkan bahwa mereka memang sangat berkompeten dalam berbahasa Arab,” tambah Rijal.