Individu yang sedang mengalami infeksi akut, seperti pilek berat, infeksi saluran pernapasan, atau demam tinggi, sebaiknya menunda vaksinasi HPV hingga kondisi kesehatannya stabil.
Menunda vaksinasi dalam situasi ini penting untuk mengurangi risiko komplikasi atau efek samping yang mungkin timbul setelah vaksinasi.
Ketika tubuh sedang melawan infeksi, sistem kekebalan sedang bekerja keras, dan menambahkan vaksin ke dalam beban tersebut bisa menyebabkan respons yang tidak diinginkan atau mengurangi efektivitas vaksin.
Baca Juga:Jerawat Punggung Membandel? Ini Penyebab Utama dan Cara MengatasinyaSolusi Ampuh, Obat Ajaib Hilangkan Jerawat Punggung dan Bekasnya
Oleh karena itu, sangat disarankan agar vaksinasi dilakukan saat individu dalam kondisi sehat dan bebas dari infeksi akut untuk memastikan keamanan dan keefektifan vaksin.
3. Tidak Sedang Hamil
Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk diberikan kepada wanita yang sedang hamil. Hal ini karena belum ada cukup penelitian yang memastikan keamanan vaksin HPV selama kehamilan.
Jika menunjukkan bahwa dia hamil, vaksinasi harus ditunda hingga setelah melahirkan. Penundaan ini dilakukan untuk menghindari potensi risiko terhadap janin.
Setelah melahirkan, wanita tersebut dapat melanjutkan vaksinasi HPV untuk melindungi diri dari risiko infeksi HPV dan penyakit terkait seperti kanker serviks.
Dokter juga dapat memberikan saran lebih lanjut mengenai waktu yang tepat untuk melanjutkan vaksinasi setelah kehamilan.
4. Riwayat Alergi
Sebelum menerima vaksin HPV, sangat penting untuk menginformasikan kepada dokter tentang riwayat alergi, terutama jika ada alergi terhadap bahan-bahan yang mungkin terdapat dalam vaksin.
Beberapa komponen dalam vaksin, dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu yang sensitive dan Jika memiliki riwayat alergi parah terhadap salah satu komponen vaksin, vaksinasi mungkin tidak dianjurkan, karena risiko mengalami reaksi alergi yang serius bisa lebih tinggi.
Baca Juga:Kucing Anggora Bulu Rontok, Jangan Panik, Inilah Penyebab dan SolusinyaWaspada! Ini Penyakit Kucing yang Bisa Menular ke Manusia, Apa Saja?
Dalam situasi seperti ini, dokter akan mengevaluasi risiko dan manfaat vaksinasi, serta mungkin merekomendasikan tindakan pencegahan tambahan atau alternatif lain untuk melindungi kesehatan pasien.
Oleh karena itu, komunikasi terbuka tentang riwayat kesehatan dan alergi sangat penting untuk memastikan vaksinasi berjalan dengan aman dan efektif.
5. Tidak Mengalami Gangguan Kekebalan tubuh
Individu dengan gangguan kekebalan tubuh, seperti penderita HIV, pasien yang sedang menjalani kemoterapi harus berhati-hati sebelum menerima vaksinasi HPV.