Dengan inovasi tersebut, Pertamina dapat mengolah dengan lebih cepat, akurat, dan efisien 15 juta data transaksi BBM subsidi per hari.
Senior Vice President Integrated Enterprise Data and Command Center (IEDCC) Ignatius Sigit Pratopo mengatakan “Penerapan AI exception signal untuk mengolah data transaksi dari digitalisasi SPBU yang diterapkan oleh Pertamina menghasilkan cost avoidance (penghindaran biaya) Pertamina yang signifikan serta mengurangi penyimpangan distribusi BBM subsidi.”