Asal Usul Nama “Blue Moon”
Istilah “Blue Moon” telah digunakan sejak lama, namun tidak selalu memiliki makna yang sama seperti saat ini. Konsep ini pertama kali diperkenalkan dalam publikasi sains populer oleh James Hugh Pruett pada tahun 1946. Dalam artikelnya di Sky & Telescope, Pruett salah mengartikan definisi Blue Moon yang sebenarnya, dan sejak itu, istilah tersebut telah digunakan secara luas untuk merujuk pada bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender.
Meskipun nama “Blue Moon” terdengar seperti bulan yang berwarna biru, fenomena ini tidak melibatkan perubahan warna bulan. Warna bulan bisa tampak biru karena efek atmosfer, seperti saat terjadi kebakaran besar atau letusan gunung berapi yang menghasilkan partikel di atmosfer. Namun, ini adalah fenomena yang sangat langka dan tidak terkait dengan Blue Moon itu sendiri.
Mengapa Blue Moon Terjadi ??
Blue Moon terjadi karena perbedaan dalam siklus bulan dan kalender. Sementara siklus bulan adalah sekitar 29,5 hari, kalender Gregorian yang kita gunakan memiliki bulan dengan jumlah hari yang bervariasi antara 28 hingga 31 hari. Akibat perbedaan ini, kadang-kadang dua bulan purnama dapat terjadi dalam satu bulan kalender. Begitu pula, dalam satu tahun, ada kemungkinan empat bulan purnama terjadi dalam satu tahun astronomi, dan bulan purnama ketiga dari empat disebut Blue Moon.
Sains di Balik Blue Moon
Baca Juga:Gamers Akan Gembira Dengan Hadirnya Produk Baru Nitendo Switch 2 Yang akan Rilis Tahun 2025Cara Bangkit Dari Keterpurukan Usaha Berbisnis Kita Yang Bangkrut Karena Banyak Hutang
Untuk memahami fenomena Blue Moon dengan lebih mendalam, penting untuk memahami siklus bulan dan kalender.
Siklus Bulan: Siklus bulan, atau periode sinodik, adalah waktu yang dibutuhkan bulan untuk kembali ke fase yang sama. Ini memakan waktu sekitar 29,5 hari. Selama siklus ini, bulan mengalami fase-fase seperti bulan baru, bulan purnama, dan fase setengah bulan. Dalam satu tahun, siklus ini menciptakan sekitar 12 bulan purnama.Kalender Gregorian: Kalender Gregorian adalah sistem kalender yang kita gunakan sehari-hari. Karena kalender ini memiliki bulan dengan jumlah hari yang berbeda-beda, ada kemungkinan bahwa bulan purnama pertama dalam satu bulan kalender bisa diikuti oleh bulan purnama kedua sebelum bulan tersebut berakhir. Inilah yang menyebabkan terjadinya Blue Moon dalam konteks kalender.