CIREBON, RADARCIREBON.ID – Pasar Rakyat Muludan kembali digelar tahun ini setelah vakum selama empat tahun terakhir. Antusiasme warga pun kembali membludak, mendatangi area sekitar Alun-alun Sangkala Buana di Keraton Kasepuhan.
Pusat wahana permainan seperti bianglala dan sejenisnya dipusatkan di alun-alun, sementara sekelilingnya dipenuhi dengan dagangan kaki lima, mulai dari pakaian hingga jajanan khas Muludan.
Pangeran Raja Muhammad Nusantara, perwakilan Keluarga Keraton Kasepuhan, mengatakan bahwa Pasar Rakyat Muludan merupakan bagian dari rangkaian tradisi Grebeg Maulud, yaitu peringatan Maulid Nabi SAW di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Baca Juga:Trafik Terus Meningkat Hingga 99% di Nusa Penida, XL Axiata Tambah 22 BTS 4GKetua FCTM Pastikan Pemekaran Cirebon Timur Tetap Berjalan
“Pasar ini kembali digelar setelah vakum selama empat tahun akibat pandemi Covid-19 dan proses revitalisasi Alun-alun Sangkala Buana,” ujarnya baru-baru ini.
Pangeran Nusantara menambahkan bahwa Pasar Muludan tahun ini memiliki perbedaan dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya, terutama terkait dengan tata letak Alun-alun Sangkala Buana yang telah mengalami revitalisasi.
Perubahan ini dilakukan agar aset cagar budaya Alun-alun Sangkala Buana tetap terjaga, sambil tetap melaksanakan Pasar Muludan sesuai dengan permintaan masyarakat.
Perbedaan mencolok pada Pasar Muludan tahun ini adalah terkait jenis wahana permainan yang disuguhkan.
Beberapa permainan tidak dihadirkan untuk menjaga agar Alun-alun Sangkala Buana tidak mengalami kerusakan.
“Kami memilih jenis permainan dengan hati-hati agar pelaksanaan pasar ini tidak merusak alun-alun. Kami tetap ingin menjaga kemeriahan sambil tetap menjaga kelestarian alun-alun,” jelasnya.
Pangeran Nusantara berharap dengan kembalinya Pasar Muludan, tradisi ini dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi masyarakat, serta turut menjaga dan melestarikan kebudayaan Cirebon yang telah berlangsung. (ade)