RADARCIREBON.ID -Babasan sunda merupakan salah satu bagian dari bahasa Sunda yang harus dilestarikan penggunaannya. Berikut ini merupakan contoh babasan sunda beserta artinya.
Babasan sunda adalah bekal penting yang harus dimiliki sebagai orang asli sunda. Karena dengan menggunakan babasan sunda, itu berarti melestarikan salah satu budaya sunda.
Babasan sunda adalah gabungan kata dalam bahasa sunda yang memiliki arti kiasan. Babasan sunda sering digunakan untuk menggambarkan sifat seseorang.
Baca Juga:Apakah Ular Termasuk? Inilah 4 Hewan yang Takut Dengan GaramTidak Perlu Repot! Beginilah Cara Menyimpan Sayuran di Kulkas Agar Awet dan Tetap segar
Kalimat babasan sunda sering digunakan atau diucapkan dalam kondisi tertentu sebagai penanda suatu perilaku yang sebaiknya dilakukan ataupun tidak dilakukan.
Sama seperti bahasa Indonesia, bahasa Sunda juga memiliki banyak idiom. Idiom dalam bahasa Sunda dikenal dengan istilah pakeman.
Dalam penggunaannya, terdapat dua jenis pakeman bahasa sunda yang popular dipraktekkan, yaitu paribahasa dan babasan.
Karena paribahasa dan babasan sama-sama mengandung makna kiasan, banyak orang yang menganggap keduanya sama.
Namun, ternyata paribahasan dan babasan merupakan dua hal yang sangat berbeda, lho.
Paribahasa biasanya memiliki susunan kata yang panjang sehingga akan membentuk satu kalimat. Sedangkan babasan susunan katanya tidak sepanjang paribahasa.
Babasan sunda lebih merujuk kepada ungkapan yang terdiri dari satu sampai dua kata yang dapat menggambarkan sifat, perasaan, kelakuan atau kondisi yang sedang dialami oleh manusia.
Baca Juga:Anti Mainstream! Inilah 3 Jenis Kue Ulang Tahun yang Sedang HitsRingan Namun Tetap Girly! Inilah 5 Rekomendasi Sepeda Motor yang Cocok untuk Wanita
Babasan sunda kerap kali digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bagi kamu yang sedang mencarinya, berikut ini merupakan contoh babasan sunda yang sering digunakan.
1. Anak bawang menggambarkan seseorang yang hanya ikut-ikutan.
2. Awet rajet menggambarkan hubungan seseorang yang awet namun sering berantem.
3. Beureum bengeut menggambarkan perasaan malu di depan banyak orang.
4. Amis budi artinya seseorang yang murah senyum dan ramah.
5. Asa aing menggambarkan seseorang yang merasa dirinya paling unggul.
6. Amis daging artiunya gampang sakit, frasa ini juga sering merujuk ke penyakit diabetes.
7. Ateul biwir artinya selalu ingin bicara meskipun tidak disuruh.
8. Bodo katotoloyoh artinya bodoh tetapi tidak ingin bertanya dan tidak mendengarkan nasihat orang lain.
9. Duit pait artinya uang yang tidak boleh digunakan untuk keperluan priobadi.