RADARCIREBON.ID – Ternak belut merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan sehingga banyak orang tergiur untuk mencobanya. Namun, ada beberapa resiko ternak belut yang harus kamu perhatikan sebelum memulai usaha ini.
Belut adalah hewan yang kaya akan nutrisi dan kerap menjadi sumber protein dengan harga terjangkau.
Banyak orang menyukai belut karena rasanya yang enak dan gurih. Namun, tak sedikit pula yang tidak menyukai hewan ini karena bentukya yang dianggap menggelikan.
Baca Juga:Anti Mainstream! Inilah 3 Jenis Kue Ulang Tahun yang Sedang HitsRingan Namun Tetap Girly! Inilah 5 Rekomendasi Sepeda Motor yang Cocok untuk Wanita
Ternak belut memiliki peluang usaha yang menggiurkan bagi peternaknya. Akan tetapi, setiap usaha menuju kesuksesan pastinya memiliki tantangan dan resiko yang harus dihadapi.
Begitu pula dengan ternak belut. Bagi pemula, kamu harus memperhatikan beberapa risiko ternak belut yang mungkin akan menghambat kesuksesan usahamu.
1. Fluktuasi Pasar Belut
Resiko pertama yang mungkin akan kamu hadapi ketika membudidaya belut adalah fluktuasi pasar belut.
Profitabilitas peternak akan terganggu karena harga belut yang dapat berubah secara signifikan di pasaran. Harga belut ini sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.
Tinggi rendahnya harga belut di pasaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti musim, permintaan pasar dan tren makanan.
Apabila masalah ini tidak diatasi dengan baik, penernak belut akan mengalami kerugian hingga kebangkrutan ketika fluktuasi pasar belut terjadi.
2. Penyakit Pada Belut
Belut memiliki resiko tinggi terserang berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang paling umum terjadi pada belut adalah protozoa.
Baca Juga:Inilah 6 Destinasi Wisata Cikole, Bandung Barat yang Wajib Kamu Kunjungi, Trendi dan Instagramable Banget!3 Tempat Glamping di Cikole: Bermalam Di Alam dengan Cozy dan Tenang
Protozoa merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang menyerang tubuh belut.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak putih pada tubuh belut terutama bagian insang dan mulut.
Protozoa umumnya dapat menghambat pertumbuhan belut, membuat belut terlihat lemas dan mengurangi kualitas dagingnya.
3. Ancaman Jamur dan Bakteri
Selain mudah terserang penyakit, belut juga rentan terhadap penyebaran jamur dan bakteri.
Infeksi jamur dapat menhambat perkembangan telur belut dan belut muda.
Menjaga kebersihan air menjadi kunci utama untuk mencegah dan melindungi belut dari serangan jamur.
Tidak hanya jamur, belut juga mudah terserang bakteri, terutama jenis bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.