RADARCIREBON.ID – Saat ini tengah ramai adanya wabah penyakit Mpox jenis baru. Wabah penyakit ini berjenis virus cacar monyet yang bisa menyerang manusia.
Ditengah ramainya virus Mpox jenis baru tersebut, Indonesia tengah mengadakan Indonesia-Africa Forum 2024 yang saat ini tengah berlangsung.
Indonesia-Africa Forum 2024 tengah dilaksanakan di Bali pada 1 hingga 3 September 2024, Menkes akan beberkan mengantisipasi pencegahan Mpox jenis baru tersebut.
Baca Juga:Lulusan SMA Merapat, Penerimaan CPNS 2024 Dibuka, Berikut Daftar Instansi yang Bisa Dimasukkan LamaranWADUH, Motor Dilarang Isi Pertalite, Berikut Daftar Motor yang Wajib Isi BBM Non Subsidi, Ada Honda Vario Loh
Diketahui, para pemimpin negara Afrika dan Indonesia dalam Indonesia-Africa Forum 2024 ini, akan membahas sejumlah isu terkini masing-masing negara, mulai dari ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan ketahanan mineral.
Kendati demikian, kekhawatiran hadir dengan terjadinya kedaruratan kesehatan masyarakat terhadap virus cacar monyet atau monkey pox (mpox) yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Terlebih, kawasan Afrika menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kasus virus Mpox tertinggi.
Selain itu, varian baru Mpox Clade 1b yang lebih ganas dikhawatirkan menyebar ke Indonesia.
Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyiapkan serangkaian strategi untuk mengantisipasi penyebaran mpox, jelang Indonesia-Africa Forum 2024 di Bali.
“Indonesia-Africa Forum akan ada di Bali, jadi kita melakukan surveillance yang lebih baik,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Gedung DPR RI, Jakarta, 29 Agustus 2024.
Langkah pertama yakni mengaktifkan kembali platform SATUSEHAT Health Pass.
Platform ini merupakan media untuk skrining para pelaku perjalanan dari luar negeri, terutama daerah tempat terjadinya penularan Mpox.
Baca Juga:ALHAMDULILLAH, Harga BBM Turun Mulai 1 September 2024, Bagaimana Harga Pertalite Terbaru?Pembelian Pertalite Pakai QR Code Diterapkan Hari Ini, Segera Daftarkan Kendaraan ke My Pertamina Sekarang
“Jadi orang kalau mau datang di Indonesia dari negara-negara tersebut, mesti mengisi (data) digital. Apakah pernah datang ke Afrika, dan segala macam. Kalau dia datang, nanti kita bedakan, mana yang merah, kuning, hijau,” terang Budi.
Kemudian, pelancong yang menunjukkan gejala, seperti demam atau ruam akan dilakukan tes PCR.
“Kita sudah siapkan alat-alat PCR yang bisa cepat, itu 30 menit, 40 menit untuk tahu apakah dia positif (mpox) atau nggak. Kalau positif, langsung kita karantina,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan obat-obatan untuk penyembuhan penderita mpox.
“Obat-obatannya juga sudah kita siapkan. Tecovirimat dan cidofovir di rumah sakit-rumah sakit, terutama di Jakarta dan Bali,” ungkapnya.