RADARCIREBON.ID – Serial Emily in Paris yang tayang di Netflix telah memicu perdebatan sejak pertama kali dirilis.
Sebagian penonton menyukai pesona ringan serial ini, tetapi tidak sedikit yang melontarkan kritik.
Kisahnya mengikuti seorang perempuan Amerika bernama Emily Cooper, yang bekerja di sebuah perusahaan pemasaran di Paris.
Baca Juga:Manfaat Menakjubkan dari Mandi dengan Air Panas untuk Kesehatan TubuhTahu Gejrot Asli Cirebon: Camilan Gurih, Pedas, dan Segar yang Wajib Kamu Coba!
Dalam petualangan barunya di kota mode dunia, Emily mengalami berbagai tantangan baik dari segi pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Namun, di balik kemasannya yang penuh warna dan fesyen, serial ini menuai kontroversi karena dianggap menggambarkan stereotip budaya dan kehidupan Paris yang tidak realistis.
Sinopsis Singkat
Emily in Paris mengisahkan tentang seorang perempuan muda asal Chicago, Emily Cooper, yang pindah ke Paris setelah mendapatkan pekerjaan di perusahaan pemasaran Savoir.
Emily, yang tidak fasih berbahasa Prancis, mendapati dirinya harus beradaptasi dengan budaya baru yang penuh tantangan.
Selain menghadapi masalah di tempat kerja, ia juga terlibat dalam kisah cinta yang rumit dengan tetangganya yang tampan, Gabriel, dan pria-pria lainnya yang ia temui sepanjang perjalanannya.
Serial ini dipenuhi dengan momen-momen komedi, romansa, dan tentunya fashion yang menawan.
Setiap episodenya memperlihatkan Emily mengenakan berbagai busana desainer yang memikat perhatian penonton.
Baca Juga:Format dan Langkah-Langkah Mengisi DRH CPNS 2024 dengan MudahSyarat dan Prosedur Lengkap Membuat SKCK Tahun 2024
Dari segi visual, serial ini memang memanjakan mata dengan pemandangan Paris yang ikonik, seperti Menara Eiffel, museum-museum, dan kafe-kafe indah di sepanjang jalan-jalan kota.
Kontroversi yang Muncul
Meski banyak yang terhibur dengan cerita ringan dan penampilan apik para pemeran, Emily in Paris tidak luput dari kritik.
Salah satu kritik utama datang dari penggambaran Paris dan penduduknya yang dianggap terlalu stereotip.
Serial ini menampilkan karakter-karakter orang Prancis yang sinis, arogan, dan seringkali tidak ramah terhadap orang asing, terutama orang Amerika.
Penggambaran seperti ini dinilai oleh sebagian penonton, terutama warga Prancis, sebagai sesuatu yang tidak akurat dan cenderung berlebihan.
Selain itu, gaya hidup yang diperlihatkan dalam serial ini dianggap tidak realistis oleh sebagian besar masyarakat Prancis.
Emily, yang digambarkan sebagai pekerja biasa, selalu terlihat mengenakan pakaian desainer mewah dan tinggal di apartemen yang luas di pusat kota Paris, yang sebenarnya sulit dijangkau oleh pendatang baru dengan pendapatan menengah.