RADARCIREBON.COM – Sejarah Indonesia kerap dikaitkan dengan kisah-kisah yang penuh mitos, legenda, dan narasi berbalut tradisi lisan.
Naskah Wangsakerta adalah salah satu misteri besar dalam sejarah Nusantara, yang mencatat peradaban dari masa purba hingga kerajaan-kerajaan besar dengan detail yang menakjubkan.
Penemuan naskah ini pada tahun 1970-an memicu perdebatan sengit di kalangan sejarawan, terutama mengenai keotentikannya.
Baca Juga:Siapa yang Berhasil? Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS Kemenag 2024 Segera HadirRoda Berputar Aksi Berlanjut Momen Perubahan di Hari Perhubungan Nasional
Salah satu bagiannya, Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, menyuguhkan sejarah yang kontroversial, termasuk deskripsi manusia purba dan kerajaan-kerajaan yang lebih awal dari yang diketahui sebelumnya.
Meskipun banyak yang meragukan sumber-sumber dan metode penyusunannya, beberapa pihak yakin bahwa naskah ini menyimpan rahasia peradaban yang terabaikan.
Sejauh ini, Naskah Wangsakerta masih menjadi subjek penelitian dan perdebatan yang intens.
Awal Penemuan dan Kontroversi
Penemuan Naskah Wangsakerta pada akhir abad ke-20 mengejutkan para ahli sejarah dan budaya.
Kejutan ini terutama disebabkan oleh isinya yang sangat rinci dalam menggambarkan sejarah Nusantara dari masa-masa awal peradaban hingga kerajaan-kerajaan besar.
Naskah ini mengklaim mencatat sejarah yang mencakup lebih dari satu juta tahun sebelum era Saka, yang bahkan mencakup deskripsi tentang manusia purba yang hidup menyerupai kera.
Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, salah satu bagian penting dari Naskah Wangsakerta, menawarkan narasi sejarah yang sistematis, termasuk pembagian periode sejarah Nusantara menjadi beberapa yuga (babak).
Baca Juga:Nikmati Kesegaran Alam di Kolam Renang Terbaru Salaka Land KuninganMadu Super dengan Sentuhan Ajaib yang dapat Mengubah Gaya HidupMenyegarkan Tubuh dan Jiwa
Lima yuga pertama menggambarkan masa purba, sementara yuga keenam mencakup era kejayaan para raja hingga pemerintahan Sultan Agung di Mataram.
Banyak yang mempertanyakan bagaimana sebuah naskah dari abad ke-17 bisa mencatat peristiwa yang terjadi jutaan tahun sebelumnya.
Kontroversi utama dari naskah ini terletak pada metode penyusunan dan keakuratan sumber-sumber yang digunakan.
Sebagian sejarawan menganggap bahwa naskah ini merupakan usaha “merekayasa” sejarah Nusantara untuk kepentingan politis pada masanya.
Namun, di sisi lain, ada yang meyakini bahwa naskah ini mungkin saja benar, dan hanya butuh kajian lebih lanjut untuk membuktikan keabsahannya.
Pangeran Wangsakerta dan Inisiasi Penulisan Naskah
Sosok di balik Naskah Wangsakerta adalah Pangeran Wangsakerta dari Cirebon, yang hidup pada paruh kedua abad ke-17.