RADARCIREBON.ID – Keraton Kasepuhan, yang terletak di Kota Cirebon, Jawa Barat, merupakan salah satu keraton tertua dan paling bersejarah di Indonesia.
Keraton kasepuhan berdiri pada tahun 1529 dan menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon. Keraton Kasepuhan masih menyimpan budaya kota Cirebon.
Selain menjadi pusat kebudayaan, Keraton Kasepuhan juga memiliki banyak bangunan bersejarah dengan fungsi dan nilai filosofis yang mendalam.
Baca Juga:Kenali Ciri-Ciri Serta Letak Benjolan Kanker Payudara Sebelum Semakin Parah!Liburan Hemat di Salaka Land Kuningan: Tempat Wisata Alam yang Ramah Kantong.
Arsitektur bangunan-bangunan di keraton kasepuhan mencerminkan perpaduan budaya Islam, Hindu, Budha, dan bahkan Tiongkok.
Bukti dari pengaruh budaya tersebut dapat dilihat dalam desain sayap-sayap pada gapura pintu masuk dan keluar komplek keraton, yang mengambil inspirasi dari budaya Islam.
Sedangkan gapura itu sendiri, merupakan manifestasi budaya Hindu dan Budha. Unsur budaya Tiongkok juga terlihat dalam hiasan-hiasan dinding berupa piring-piring keramik yang dibawa dari China oleh Putri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati.
Berikut ini bangunan bersejarah yang ada di keraton kasepuhan:
1. Gerbang Depan Keraton.
Kompleks Keraton Kasepuhan memiliki dua pintu gerbang untuk memasukinya. Pertama, terdapat pintu gerbang utama di bagian utara keraton yang disebut “Kreteg Pangrawit,” yang memiliki makna “Jembatan Baik.”.
Pintu gerbang kedua terletak di sisi selatan keraton dan dikenal sebagai “Lawang Sanga” atau “pintu Sembilan” karena pada masa lampau, terdapat sembilan pintu di sana.
2. Area Siti Inggil.
Bangunan ini berbentuk seperti candi-candi zaman majapahit. Dan kita akan bisa masuk ke dalam komplek ini melalui Gapura Adi.
Di dalam Komplek siti inggil ini terdapat 5 bangunan tanpa dinding yang memiliki nama dan fungsinya tersendiri.
· Mande Malang Semirang.
Baca Juga:5 Hotel dengan Pemandian Air Panas di Jawa Barat: Destinasi Relaksasi dan Kenyamanan.Sinopsis Film Tranformers One : Awal Mula Kisah Legendaris Di Dunia Transformers.
Struktur pusat yang terletak di tengah memiliki enam tiang utama, yang simbolisnya mewakili prinsip-prinsip utama dalam iman.
Selain keenam tiang utama ini, terdapat pula beberapa tiang lainnya di sekitarnya, yang ketika dijumlahkan secara keseluruhan mencapai 20 tiang.
Angka 20 melambangkan 20 sifat Allah SWT. Bangunan tersebut berfungsi sebagai lokasi di mana sultan dapat mengamati latihan para prajurit.
· Mande Pandawa lima
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat tinggal atau tempat berjaga para pengawal pribadi sultan. Di dalam bangunan ini, terdapat lima tiang yang memiliki makna simbolis yang mendalam.