RADARCIREBON.ID- Pudarnya Integritas dan Kompetensi di lembaga pendidikan pesantren tak terasa kini lambat laun sedang terjadi, padahal integritas dan kompetensi merupakan dua pilar sebagai identitas yang begitu melekat dilembaga pendidikan ini.
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam membentuk karakter dan kecerdasan bangsa.
Selama berabad-abad, pesantren menjadi tempat utama pendidikan agama yang tidak hanya mengajarkan ilmu keislaman, tetapi juga membentuk pribadi berintegritas tinggi.
Baca Juga:Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon Kembangkan Pempek Tepung Kulit Durian Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon Gelar Pengabdian di Desa Sarewu Kabupaten Kuningan
Namun, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya tantangan global, kita mulai menyaksikan memudarnya dua pilar utama pesantren: integritas dan kompetensi.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait kualitas pendidikan di pesantren dan masa depan para santrinya.
Integritas: Pilar Pendidikan Moral yang Mulai Runtuh
Integritas di dunia pendidikan agama adalah kunci utama keberhasilan pendidikan karakter. Di pesantren, santri belajar untuk menjadi sosok yang jujur, amanah, dan memiliki tanggung jawab moral.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kasus-kasus terkait pelanggaran etika, penyalahgunaan kekuasaan, hingga kekerasan di beberapa pesantren mencerminkan adanya erosi integritas yang meresahkan.
Salah satu penyebab utama menurunnya integritas di pesantren adalah semakin longgarnya pengawasan internal terhadap perilaku para pengasuh dan pendidik.
Pesantren yang selama ini dikenal tertutup dan mandiri sering kali enggan menerima intervensi dari pihak luar, termasuk dalam hal pengawasan terhadap perilaku etis.
Ketika terjadi pelanggaran moral, sering kali kasus-kasus tersebut tidak dilaporkan atau diselesaikan secara internal tanpa tindakan hukum yang jelas.
Baca Juga:Mengapa Suami Memeluk Istri Setiap Hari Itu Penting? Simak Berikut 6 AlasannyaMengenal Keunikan Murai Papua Burung Cantik Asli Indonesia Paling Timur
Hal ini bukan hanya merusak citra pesantren, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam ini.
Contoh nyata dari memudarnya integritas di pesantren adalah munculnya kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pendidik terhadap santri.
Kasus seperti ini merusak ikatan kepercayaan antara pendidik dan peserta didik, serta menunjukkan bahwa ada celah serius dalam tata kelola pesantren terkait perlindungan hak-hak anak.
Sebuah laporan dari Komnas Perlindungan Anak tahun 2022 mencatat adanya peningkatan laporan kasus kekerasan di pesantren. Kasus ini menuntut perhatian serius dan reformasi sistemik di pesantren agar nilai-nilai integritas yang diemban dapat benar-benar dijalankan.