3. Cytochrome P4503A (CYP3A) inhibitors
Pengobatan dengan CYP3A adalah dengan meningkatkan fungsi kadar obat HIV serta obat non-HIV lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Cytochrome P4503A sendiri adalah sebuah enzim dalam organ hati yang berfungsi untuk memecah atau obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa contoh obat ARV dari jenis CYP3A:
- Cobicistat (Tybost)
- Ritonavir (Norvir)
- Obat cobicistat (obat kombinasi dengan ARV lain; obat ritonavir)
- Obat ritonavir (obat tunggal)
Bila obat diminum sendiri (obat tunggal) harus diminum dengan dosis yang tinggi.
4. Protease inhibitor (PI)
Obat Protease inhibitor bekerja dengan cara mengikat enzim protease. Ketika protease diikat oleh obat protease inhibitor, virus HIV tidak akan bisa membuat salinan virus baru. Sehingga, akan mengurangi jumlah virus HIV yang bisa menginfeksi lebih banyak sel sehat.
Baca Juga:Karier Mess Hilgers: Pemain Indonesia di FC Twente Yang Mencuri PerhatianProfil Tony Popovic, Pelatih Baru Australia Yang Yakin Geser Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026!
Obat Protease inhibitor biasanya dikombinasikan dengan ARV lain seperti cobicistat atau ritonavir, yang mana termasuk golongan obat CYP3A). Obat-obatan PI yang digunakan untuk mengobati HIV dan AIDS antara lain sebagai berikut:
- Atazanavir
- Darunavir
- Fosamprenavir
- Lopinavir (obat kombinasi dengan ARV lain; Kaletra)
- Ritonavir
- Tipranavir
5. Entry inhibitors
Sebenarnya obat Entry inhibitors digunakan sebagai pengobatan pertama untuk HIV. Pengobatan menggunakan entry inhibitors bekerja dengan cara menghalangi virus HIV dan AIDS memasuki sel T yang sehat.
Obat ini hanya mampu untuk meredakan HIV dan AIDS. Berikut adalah jenis-jenisnya:
- Fusion inhibitor
- Post-attachment inhibitors
- Chemokine coreceptor antagonists (CCR5 antagonis)
Sekarang sudah tahu kan apa itu obat Antiretroviral (ARV) dan macam-macam obatnya yang mapu menyembuhkan HIV/AIDS. Perlu diingat bahwa terkena virus HIV AIDS bukan berarti dunia sudah berakhir. Semangat hidup masih bisa dibangun dengan rutin mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).