3. Dampak Doom Spending
a. Kesehatan Finansial
Salah satu dampak terbesar dari doom spending adalah kesehatan finansial yang memburuk. Banyak Gen Z dan Milenial yang terjebak dalam utang karena pengeluaran yang tidak terencana. Menurut laporan dari Bankrate, hampir 60% orang dewasa muda memiliki utang kartu kredit yang tidak terbayar. Keterbatasan finansial ini dapat menghalangi mereka untuk mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau menabung untuk pensiun.
b. Kesehatan Mental
Doom spending juga berpengaruh pada kesehatan mental individu. Meskipun mungkin memberikan kepuasan jangka pendek, pengeluaran yang tidak sehat dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Menurut American Psychological Association, masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres di kalangan generasi muda. Ketika pengeluaran tidak seimbang dengan pendapatan, individu merasa terjebak dalam siklus kecemasan yang terus berulang.
4. Cara Mengatasi Doom Spending
a. Meningkatkan Kesadaran Finansial
Pendidikan finansial merupakan langkah penting dalam mengatasi doom spending. Mengedukasi Gen Z dan Milenial tentang pentingnya perencanaan anggaran, pengelolaan utang, dan investasi dapat membantu mereka membuat keputusan finansial yang lebih baik. Program-program pendidikan finansial di sekolah atau seminar dapat menjadi langkah awal yang baik.
b. Membangun Kebiasaan Belanja yang Sehat
Baca Juga:Rahasia Resep Membuat Tumis Genjer Tauco Yang Enak Dan Mudah DibuatBegini 10 Cara Menghindari Jeratan Judi Online Yang Benar Dan Mudah Di Praktekan
Membangun kesadaran diri ketika berbelanja adalah kunci untuk menghindari doom spending. Menggunakan metode 50/30/20, di mana 50% dari pendapatan digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan, dapat membantu dalam mengelola pengeluaran dengan lebih bijak.
c. Membatasi Paparan terhadap Media Sosial
Membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial atau memilih untuk mengikuti akun yang lebih positif dan informatif dapat membantu mengurangi tekanan untuk berbelanja. Selain itu, berusaha untuk berfokus pada hal-hal yang lebih bermakna dan berharga daripada mengikuti tren dapat mengurangi keinginan untuk berbelanja berlebihan.